Jakarta –
Simbiosis komensal adalah hubungan antara dua makhluk hidup dimana makhluk hidup pertama diuntungkan dan makhluk hidup kedua tidak dirugikan, tetapi juga tidak diuntungkan.
Contoh simbiosis komensal adalah hubungan antara ikan kecil remora dan hiu. Ikan remora kecil (ikan pengisap) yang berenang di dekat hiu bisa mendapatkan sisa makanan dan perlindungan dari hiu.
Sedangkan hiu tidak terganggu dengan keberadaan ikan remora, meski juga tidak diuntungkan jika berada di dekat ikan remora, seperti dikutip dari Interaktif Biologi Kelas X IPA Wijaya Jati.
Contoh simbiosis komensalisme hewan adalah sapi dan bangau. Bagaimana hubungannya? Perhatikan contoh simbiosis komensal berikut ini.
1. Anggrek dan Pohon Mangga
Tanaman anggrek dapat tumbuh menempel pada pohon mangga sebagai tempat hidup dan mendapatkan paparan sinar matahari. Pertumbuhan pohon mangga tidak terganggu saat hidup berdampingan dengan anggrek.
2. Teritip dan Paus
Teritip dapat hidup menempel pada paus. Dengan begitu, teritip terbantu mengumpulkan makanan dari air sambil berenang. Sementara itu, paus tidak diganggu oleh teritip yang menempel di tubuhnya, seperti dikutip dari laman Khan Academy.
3. Burung dan Pohon
Burung dapat menggunakan dahan pohon sebagai tempat membangun sarang. Ranting dan daun pohon kecil juga bisa digunakan sebagai bahan sarang. Pohon yang secara permanen dihuni oleh burung umumnya tidak terpengaruh secara negatif oleh burung dan anak-anaknya, meskipun mereka juga tidak mendapatkan keuntungan sebagai balasannya, seperti dikutip dari laman Atlas Dunia.
4. Serigala Emas dan Harimau
Serigala emas biasanya berburu secara berkelompok. Saat dikeluarkan atau dipisahkan dari kawanannya, serigala emas dapat mengikuti harimau. Sisa makanan harimau bisa dimakan oleh serigala emas. Harimau tidak merasa terganggu dengan kehadiran serigala yang mengikutinya, selama dia makan setelah harimau kenyang.
5. Sapi dan Bangau
Saat ternak mengaduk lumpur dan tanah, serangga dan hewan kecil akan muncul dari balik tanah berlumpur. Kuntul yang hinggap di atas sapi akan terbang dan memakan serangga dan hewan kecil lainnya akibat ulah sapi tersebut. Ternak itu sendiri tidak dirugikan oleh burung-burung ini.
6. Kalajengking Semu dengan Mamalia dan Serangga
Kalajengking semu atau kalajengking semu adalah hewan yang mirip dengan kalajengking, tetapi tanpa penyengat. Kalajengking semu sering menempel pada bulu mamalia dan kaki atau sayap serangga seperti kumbang. Dengan begitu, kalajengking semu terlindungi dari predator.
Di sisi lain, karena ukurannya yang kecil, keberadaan kalajengking semu tidak mengganggu hewan inangnya.
7. Burung Hantu dan Pohon Kayu
Burung hantu dapat bersarang di rongga pohon alami dan di antara dahan pohon. Burung hantu juga terkadang hidup di sarang elang atau gagak yang ditinggalkan dan di tebing. Kebiasaan burung hantu ini menguntungkan dirinya karena mendapat tempat tinggal, tetapi tidak merugikan pohon tempat tinggalnya.
8. Katak dan Tumbuhan Berdaun Lebar
Katak pohon menggunakan tanaman berdaun lebar untuk melindungi diri dari predator dan hujan lebat. Karena itu, katak pohon dapat ditemukan hampir di setiap benua, kecuali Antartika.
9. Sirih dan Pohon
Sirih daun tanaman merambat ke inangnya, misalnya seperti pohon, seperti dikutip dari situs Direktorat Jenderal Sekolah Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tinggal di pohon sirih tidak mengganggu pohon inangnya.
10. Udang dan Rumput Laut
Udang dapat hidup menempel pada bulu babi untuk mendapatkan sisa makanan. Meski lengket, udang tersebut tidak membahayakan kehidupan bulu babi.
Bagaimana dengan detikers, contoh simbiosis komensalisme apa yang kamu temui sehari-hari?
Simak Video “Melihat Dua Hiu Bintik Mati di Pantai Wonocaki Pacitan”
[Gambas:Video 20detik]
(dua/dua)