Jakarta –
Setelah terdampak pandemi, Asosiasi Cat Air Internasional Indonesia kembali menggelar pameran lukisan cat air internasional bertajuk Wonderful Indonesia. Sebanyak 176 karya seni dari 31 negara dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.
Karya yang dipamerkan merupakan hasil seleksi 250 lukisan dari Indonesia dan luar negeri. Diselenggarakan pertama kali pada tahun 2015, pameran ini sukses digelar untuk ketiga kalinya.
Kurator pameran Efix Mulyadi mengatakan, tema Wonderful Indonesia sengaja dipilih agar seniman bisa menonjolkan identitasnya masing-masing.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Beberapa karya memang mengangkat objeknya sendiri seperti candi, wayang, hewan endemik, hingga Borobudur. Namun jika kita cermati, akan muncul ekspresi yang berbeda,” katanya dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (28/ 11). /2022z0 .
Hal menarik lainnya, para seniman peserta pameran juga berasal dari kalangan anak-anak.
“Langkah ini sebagai upaya memasyarakatkan seni lukis cat air ke masyarakat luas. Keterlibatan anak-anak yang didorong untuk berkompetisi sejak dini diharapkan dapat melahirkan generasi baru pelukis cat air yang tangguh,” ujarnya.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto mengatakan, pameran lukisan cat air berskala internasional harus diikuti pada akhir tahun.
“Jika ada satu hal yang sangat diperlukan untuk memajukan dunia seni rupa Indonesia adalah semangat komunitas dalam mencapai suatu visi dan hal ini ditunjukkan oleh IWS Indonesia dengan mengadakan rangkaian kompetisi dan pameran ini,” ujar Pustanto.
Pameran ini juga memenangkan pelukis dalam kategori figuratif dan non-figuratif. Ada 3 pemenang yang masing-masing mendapatkan hadiah US$ 650, US$ 500 dan US$ 350.
Mereka adalah Dannie Liu dari Australia dengan lukisan berjudul Berkah Berlimpah, Penguasaan oleh Luan Quach dari Kanada, dan pemenang ketiga Memories of Bali oleh Lew Min Seong dari Malaysia.
Dalam kategori non-figuratif, pelukis Filipina Buds Convocar menang untuk lukisannya Techno Moon di Bali, Tracing of the Landscape oleh Pavel Janouskovec dari Republik Ceko dan Normal yang diperbarui oleh Nijazi Llongari dari AS.
Simak Video “Potret Sore Affandi, Pameran 32 Tahun Meninggalnya Sang Maestro Lukis”
[Gambas:Video 20detik]
(tidak/ingin)