Jakarta –
Saat mandi, Junub sering berkata, ‘kamu sudah keramas dengan shampo?’ Padahal, untuk mandi pakai shampo dan sabun murni, tapi tidak dibersihkan.
Mandi junub adalah hal yang tidak boleh dianggap enteng. Padahal, mandi wajib hanya ada dua, yaitu niat dan juga pembagian air ke seluruh tubuh.
Ustaz mengatakan menerima penjelasan Ustaz Syam Elmarusy terkait syarat wajib mandi junub. Apakah benar kalau mandi harus memakai sehelai kain?
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Berikut penjelasan Ustaz Syam Elmarusy:
Bagaimana hukumnya kita mandi junub, mandi besar, mandi wajib dengan niat dan menyiram? Ternyata itu bukan syarat, bukan niat dan siraman, tapi niat adalah pemerataan air ke seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Karena beberapa orang memerah secara tidak merata. Kemudian seluruh bagian tubuh harus disiram dengan air tersebut baik dengan memercik maupun memercik. Apakah Anda mengatakan Anda harus mandi cepat? Ditemukan. Misalnya dia berniat untuk langsung terjun ke kolam renang kemudian dia keluar dari kolam, itu sah-sah saja. Jadi bukannya menyiram ya, tapi mendistribusikan air secara merata ke seluruh tubuh.
Bagaimana dengan Ustaz (mandi junub) di kolam renang? Berlaku untuk lebih dari 2 kasus. Jika 2 kulah (air) itu tidak berubah warna, bau dan rasanya, maka tetap saja air itu tidak termasuk najis. Kecuali (air) berubah warna, berubah aromanya, berubah rasanya, maka ia tidak dapat mensucikannya.
Ada air suci, tapi tidak mensucikan, air apa? Shampo, sampo non-pembersih, sabun non-pembersih. Bisakah orang mandi besar dan wajib tanpa menggunakan sampo? Tidak apa-apa, yang penting meresap merata pada kulit kepala dan rambut yang sudah tidak bisa pakai shampo lagi tapi tidak mendistribusikan air di celah-celah garis rambut. Ada yang nanya kalo udah pake shampo udah keramas belum? Karena ingin meratakan kulit kepala.
Sabun juga sama, apakah harus menggunakan sabun saat mandi? Tidak perlu menggunakan sabun, yang penting merata ke seluruh tubuh.
Kedua, apakah perlu mandi besar dalam satu lembar? Maka ketika seseorang mandi besar tidak salah jika ia tidak memakai secarik kain, tetapi adabnya adalah baik jika ia memakai sehelai kain, meskipun hanya pakaian dalam saja yang utama. Tapi itu tidak harus terjadi. Mungkin orang akan kesulitan untuk membersihkannya, lagipula tidak ada yang melihat kita saat kita mandi besar. Saat kita ke kamar mandi sendirian, makanya saat masuk ke kamar mandi ada doanya.
Allahumma innii a’uudzubika minal khubutsi wal khabaatsi.
Kami berlindung kepada Allah dari jin laki-laki, jin perempuan yang mencintai kami. Jadi dia menutup matanya ketika kami memasuki kamar mandi.
Tapi, tetap santun, menjadi sesuatu yang penting saat kita memakai minimal satu helai kain. Sehingga saat mandi kita tetap mengingat Allah SWT, meskipun kita tidak boleh menyebut Allah SWT (di kamar mandi).
Itu termasuk kebaikan ketika ada sehelai kain yang menempel di tubuh kita, tubuh kita. (Setelah mandi wajib wudhu) minimal memakai handuk atau kain sarung.
Sekali lagi, hanya dua persyaratan wajib adalah niat dan distribusi air ke seluruh tubuh.
Simak Video “Dituntut 7 Bulan Di Penjara, Ayu Thalia Tak Terima”
[Gambas:Video 20detik]
(nanah/basah)