Jakarta –
Psikiater mengungkapkan kemungkinan kondisi psikologis di balik dugaan Penghentian Makan dan Minum Secara Sukarela (VSED) oleh keluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat. Ia mengatakan hal ini bisa dipicu oleh gangguan psikotik atau depresi.
“Bisa disebabkan oleh gangguan depresi atau bisa juga gangguan psikotik. Ditandai dengan halusinasi dan delusi, keyakinan dan pikiran yang salah,” kata dr Lahargo Kembaren SpKJ dari RSJ Marzoeki Mahdi Bogor kepada detikcom, Rabu (23/2). 11/2022).
VSED atau pantang makan dan minum secara sukarela merupakan upaya untuk mempercepat kematian seseorang. Banyak orang yang memilih VSED memiliki penyakit terminal.
Beberapa orang bahkan melakukannya agar mereka bisa meninggal dengan tenang di rumah dan menganggapnya sebagai ‘kematian wajar’. Kematian biasanya terjadi karena dehidrasi, bukan karena kelaparan.
Dugaan VSED Keluarga Kalideres
Kecurigaan VSED berawal dari laporan bahwa satu keluarga beranggotakan empat orang di Kalideres sengaja tidak makan dan minum hingga meninggal dunia. Apalagi, hasil otopsi menunjukkan perut kosong, menandakan sudah lama tidak makan atau minum.
“Masih dalam penyelidikan,” kata Direktur Reserse Kriminal Polres Metro Kombes Jaya Hengki Haryadi soal kabar ini kepada wartawan, Rabu (23/11/2022).
Tonton Video “Pemerintah Setujui Vaksin Covid-19 Booster Kedua untuk Lanjut Usia”
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)