Jakarta –
pertanyaan:
Maaf mau tanya, saya ada asam lambung. Apakah penyakit ini berbahaya dan bagaimana cara mengatasinya dok, terima kasih.
Muqsith (Laki-laki, 25 tahun)
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menjawab:
Penyakit asam lambung atau dalam istilah medis disebut gastroesophageal reflux disease / gastroesophageal reflux disease (GERD).
Pasien GERD sering datang ke dokter dengan keluhan nyeri dada berupa rasa panas di dada bagian tengah yang menyerupai penyakit jantung. Keluhan lainnya dapat berupa rasa pahit atau asam di mulut, mual, mulas, sulit menelan atau nyeri menelan.
Pada beberapa kasus, bisa juga datang dengan keluhan atipikal di luar saluran cerna, seperti batuk, dahak di tenggorokan, atau sesak napas.
Beberapa faktor risiko GERD telah dievaluasi pada populasi Asia-Pasifik, beberapa di antaranya adalah usia lanjut, jenis kelamin laki-laki, ras, riwayat keluarga, obesitas, merokok dan konsumsi obat-obatan tertentu seperti teofilin, antikolinergik, beta adrenergik, nitrat, dan penghambat saluran kalsium. Hormon pada wanita hamil dan menopause juga berperan dalam terjadinya GERD.
Jika Anda mengalami gejala yang sama, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah keluhan yang Anda rasakan memang disebabkan oleh GERD. Di daerah yang fasilitas kesehatannya terbatas, diagnosis GERD dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner GERD-Q yang berisi 6 pertanyaan mengenai gejala klasik GERD. Misalnya seperti keparahan gejala, dampak GERD terhadap kualitas hidup, dan penggunaan obat untuk meredakan gejala.
Jika didapatkan skor > 8, maka orang tersebut memiliki kecenderungan yang tinggi untuk menderita GERD dan perlu evaluasi lebih lanjut. Pada daerah terpencil, kecurigaan GERD dapat dilanjutkan dengan tes Proton Pump Inhibitor, dimana dokter akan memberikan obat penghambat produksi asam lambung yang dikonsumsi selama 1-2 minggu dan bila menunjukkan peningkatan gejala sebesar 50% maka dianggap positif. untuk GERD dan pengobatan dilanjutkan hingga 8 minggu.
Jika Anda berada di daerah dengan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, dokter dapat menggunakan beberapa cara untuk mendiagnosis GERD. Seperti pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas, urea breath test, pemeriksaan pH-metri 24 jam atau pemeriksaan kapsul 48 jam dan pemeriksaan histopatologi yang dapat membantu menentukan kecenderungan ke arah keganasan, dan masih ada beberapa pemeriksaan diagnostik lainnya.
Setelah diagnosis ditegakkan, dapat dimulai dengan perubahan ke arah gaya hidup yang lebih sehat seperti menurunkan berat badan pada penderita obesitas, meninggikan kepala 15-20 cm saat berbaring, berhenti merokok dan minum alkohol, juga menghindari obat-obatan, makanan dan minuman. yang memicu terjadinya GERD Dan tidak boleh makan sampai kenyang, yang dilakukan minimal 3 jam sebelum tidur.
Dr Indah Lestari Daeng Kanang, SpPD-FINASIM
Spesialis Penyakit Dalam
RS Primaya Makassar
Tentang Konsultasi Kesehatan
Pembaca detikcom Bagi yang memiliki pertanyaan terkait berbagai masalah kesehatan dapat mengirimkan pertanyaan disertai informasi nama, umur dan jenis kelamin melalui formulir Konsultasi detikKesehatanKLIK DISINI.
Identitas penanya dapat ditulis dengan jelas atau disamarkan, sesuai dengan keinginan pembaca. Kami menjamin bahwa semua identitas penanya akan dirahasiakan.
Tonton videonya “Amankah Bagi Penderita Asam Lambung Berpuasa?”
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)