Jakarta –
Permainan lato-lato masih viral di Indonesia. Keviralan ini terbantu dengan memainkan lato-lato dengan cukup mudah. Anak-anak hanya memantulkan dua pendulum untuk membuat suara “tok…tok…tok”. Tangan juga digunakan untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan bandul dengan cara memegang batang kayu atau plastik yang menghubungkan kedua senar bandul. Tali pendulum sering dililitkan di jari.
Dokter ortopedi subspesialis tangan dan mikro dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro, dr Oryza Satria, SpOT(K) mengatakan, mengikat tali lato-lato di jari-jari berpotensi menimbulkan gangguan peredaran darah. Apalagi jika lilitan tersebut diulang berkali-kali dan dimainkan lato-lato dalam waktu yang lama.
“Apalagi kalau dasinya terlalu kencang. Tapi kalau dasinya dililit begini saja (dua lilitan) tidak masalah,” kata dr Oryza kepada detikcom, Kamis (1/12/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurutnya, lilitan lato-lato telah mengganggu sirkulasi darah jika jari mengalami mati rasa dan membiru. Tanda-tanda tersebut menandakan bahwa pemain perlu berhenti bermain lato-lato untuk sementara waktu agar darah kembali mengalir di jari-jarinya.
“Gangguan aliran darah tidak mempengaruhi pertumbuhan tulang,” tambah Dr Oryza.
Ia juga mengatakan, permainan ini tidak menimbulkan cedera seperti keseleo karena gerakannya yang mudah. Perhatikan bahwa ini berlaku jika lato-lato dimainkan dalam waktu yang wajar. Jika butuh berjam-jam, lakukan dengan risiko Anda sendiri!
Simak Video “Manfaat Bermain Lato-lato Dari Sudut Pandang Psikolog”
[Gambas:Video 20detik]
(Celine Kurnia/atas)