Jakarta –
Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru PTN Tahun 2023 secara nasional terdiri dari Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).
Menjawab pertanyaan terkait pedoman pemilihan prodi di SNBP dan SNBT, Ketua SNPMB Prof Mohammad Ashari mengatakan, bisa mempelajari terlebih dahulu komponen seleksi SNBP dan SNBT.
1. Pilih Program Studi di SNBP
Tahun ini, komponen seleksi SNBP adalah nilai rata-rata rapor semua mata pelajaran (bobot minimal 50 persen) dan komponen eksplorasi minat dan bakat (bobot maksimal 50 persen).
Komponen eksplorasi minat dan bakat terdiri dari nilai rapor maksimal 2 mata pelajaran pendukung, prestasi dan portofolio (untuk program studi seni dan olahraga).
Ashari menuturkan, mata kuliah pendukung yang sesuai untuk setiap prodi terpilih dalam SNBP 2023 dirinci dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2022, unduh di sini.
“Tahun ini nilai rapor semua mata kuliah dirata-ratakan bobotnya 50 persen. Semua mahasiswa sudah punya itu. Kemudian universitas diberi keleluasaan untuk menentukan 50 persen berikutnya,” kata Ashari dalam jumpa pers yang disiarkan online, Selasa (10/1/2023).
Ashari menuturkan, mahasiswa yang mengikuti SNBP dapat mempertimbangkan kesesuaian antara keistimewaan dan kepentingan pribadi dalam memilih program studi.
“Pilih program studi teknik, misalnya komponen utamanya fisika, kemudian elektronika matematika. Itu akan diambil persentase dari nilai tadi sehingga sedikit kurang cocok jika tidak cocok. Tapi tetap ada Jadi kalau dapat nilai bagus, kalau dibandingkan (dengan nilai lain) bisa menang, tapi yang berpotensi untuk sukses adalah orang yang tepat,” ujarnya.
2. Pilih Program Studi di SNBT
Sedangkan SNBT yang sebelumnya dikenal dengan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk PTN) menggunakan seleksi berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) saja, atau hasil UTBK ditambah kriteria lain yang ditentukan bersama oleh PTN.
Ashari mengatakan, ujian pada UTBK SNBT 2023 ini berdasarkan penalaran sehingga tidak menggunakan muatan mata pelajaran seperti Biologi.
Kepala Badan Standarisasi Pendidikan, Kurikulum, dan Penilaian (BSKAP) Anindito Aditomo mengatakan mata pelajaran dalam SNBT 2023 dikondisikan sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan literasi siswa.
“Bukan berarti tidak menghargai mata pelajaran. Namun, konten mata pelajaran sekarang menjadi salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan literasi anak. Dengan konten pembelajaran, anak dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan penalarannya,” ujarnya di acara yang sama.
Nilai SNBT UTBK 2023 dapat digunakan untuk mendaftar jalur mandiri PTN yang membuka seleksi berdasarkan hasil UTBK.
Simak video “Peserta UTBK dengan suhu 37,5 derajat ke atas wajib tes PCR mandiri”
[Gambas:Video 20detik]
(tw/nwk)