Jakarta –
Seorang dokter residen asal Sumbar mengaku masih melihat beberapa fenomena bullying di tempat praktiknya saat menjalani program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Meski sikap bullying yang dimaksud tidak disebutkan secara detail, namun menurutnya hal semacam ini terus berlangsung seolah-olah sudah diturunkan dari generasi ke generasi.
“Saya melihat fenomena bullying pak, saya tidak tahu bagaimana di center lain, tapi di center saya sendiri, karena saya baru semester tiga, saya melihat fenomena ini berulang, walaupun mungkin sebenarnya sudah sering dilakukan. oleh senior yang di-bully sebelumnya,” kata seorang mahasiswa bernama Diniy dalam diskusi dengan Menkes yang disiarkan langsung di YouTube @KemenkesRI, Minggu (4/12/2022).
“Apa yang kita dapatkan mungkin tidak ada apa-apanya dibandingkan sebelumnya, sehingga bullying terus berulang. Apa yang bisa dilakukan untuk menyeragamkan semua center di Indonesia, bullying terhadap PPDS sangat perlu dihilangkan, sudah tidak berkelanjutan lagi,” ujarnya. bertanya. .
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan akan menindak tegas kasus bullying. Pembatasan ini akan diatur dalam peraturan atau regulasi yang akan datang.
Selama ini menurutnya banyak siswa yang mengalami perundungan atau perlakuan serupa namun tidak berani mengungkapkan faktanya. Sebagian dari mereka, menurut Menkes, menganggap kasus perundungan selama masa residensi itu hanya perorangan.
“Saya akan katakan nanti sesuai aturan. Jadi nanti kalau terjadi (bullying), ganti orang, kalau ternyata direktur rumah sakit tidak mengelola, ganti direktur rumah sakit, setidaknya itu yang bisa dilakukan pemerintah,” jelas Health. Menteri.
Meski begitu, Menkes berpesan agar kebiasaan bullying tidak dimunculkan oleh siswa residen ketika sudah dewasa. Hal itulah yang dianggap efektif dalam mendobrak bullying, selain aturan atau regulasi.
“Nah guys kalau udah senior jangan gitu. Hari ini, kalian semua di sini adalah warga lanjut usia. Stop. Please,” pungkas Menkes.
Tonton Videonya “Fetish Kadang Bisa Berbahaya, Bagaimana Cara Mengobatinya?”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/atas)