Jakarta –
Profesor Institut Mikrobiologi di Akademi Ilmu Pengetahuan China dan mantan kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, George Gao, meminta masyarakat dunia untuk tidak khawatir dengan situasi Corona di China.
“Dunia harus benar-benar tenang dari ketakutan akan varian baru atau varian khusus yang beredar (di China),” ujarnya dikutip dari Al Arabiya, Kamis (9/2/2023).
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal medis Lancet pada Rabu (8/2), lonjakan kasus di China dipicu oleh subvarian Omicron BA.5.2 dan BF.7. Kedua varian ini sama dengan yang tersebar di negara-negara lain di dunia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Studi tersebut menganalisis 413 kasus baru COVID di Beijing dari 14 November hingga 20 Desember 2022, dan menemukan bahwa semuanya kemungkinan besar disebabkan oleh ketegangan yang ada. Namun, 90 persen infeksi lokal yang terjadi di sana disebabkan oleh kedua subvarian tersebut.
Seorang ilmuwan terkemuka pemerintah China juga terus memantau situasi pandemi Corona di sana. Namun, selama sebulan terakhir, pemantauan belum menunjukkan adanya varian baru COVID-19 yang ditemukan.
Meski begitu, Gao mengatakan China masih akan melanjutkan pengurutan genomik virus secara ekstensif dan akan mengidentifikasi varian baru jika muncul. Gao juga mengungkapkan tidak menutup kemungkinan gelombang baru Corona bisa terjadi di masa depan.
“Kasus saat ini memang menurun, tapi ke depan bisa saja terjadi gelombang baru,” pungkasnya.
Tonton Video “Penolakan China atas Tuduhan Ketidaktransparan Terkait Covid-19”
[Gambas:Video 20detik]
(Halo)