Jakarta –
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tiga penyakit yang menjadi penyebab minimnya pembiayaan BPJS Kesehatan. Melihat situasi tersebut, Kementerian Kesehatan RI akan membenahi rumah sakit tersebut.
Menteri Kesehatan Budi dalam penjelasannya mengatakan, restrukturisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Khusus untuk penyakit yang beban penyakitnya menimbulkan biaya paling tinggi yaitu penyakit jantung, stroke, dan kanker,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/1/2018). 2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sejauh ini, pembiayaan terbesar BPJS Kesehatan untuk penyakit ada di:
Penyakit Jantung : Rp 10,3 Triliun Kanker : Rp 2,8 Triliun Stroke : Rp 2,5 Triliun Gagal Ginjal : Rp 2,3 Triliun Talasemia : Rp 109,2 Miliar
Selain itu, Menkes Budi juga menjelaskan hal-hal lain yang menjadi prioritas anggaran Kementerian Kesehatan RI. Jika sebelumnya diprioritaskan untuk menangani wabah COVID-19, kini bergeser ke peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Prioritasnya bergeser dari penanganan pandemi, kini fokus kembali pada peningkatan kualitas pelayanan masyarakat, fokus pada pelayanan primer nomor satu,” ujar Menkes.
“Makanya kita alokasikan anggaran yang cukup untuk rehabilitasi puskesmas, posyandu, kemudian promosi (dan) program pencegahan. Ini salah satu prioritas kita untuk menjaga kesehatan masyarakat, bukan untuk mengobati yang sakit,” pungkasnya.
Simak video “Minta Tak Diskriminasi, BPJS Kesehatan Ungkap Inovasi Layanan Baru”
[Gambas:Video 20detik]
(halo)