Jakarta –
Sebuah studi baru-baru ini mengklaim kemungkinan penyebab kematian aktor seni bela diri Bruce Lee 50 tahun lalu. Para peneliti mengatakan Lee meninggal pada usia 32 tahun karena terlalu banyak minum air.
Dikutip dari India Times, laporan otopsi aktor tersebut pada tahun 1973 menunjukkan bahwa Lee meninggal karena edema serebral atau pembengkakan otak. Dokter mengatakan bahwa pembengkakan otak terjadi setelah minum obat penghilang rasa sakit.
Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Kidney menunjukkan bahwa edema disebabkan oleh hiponatremia. Dalam studi tersebut, sekelompok peneliti mengatakan bahwa seniman bela diri tersebut meninggal mendadak di usia muda karena ginjalnya tidak dapat mengeluarkan air ekstra.
Efek Yang Terjadi Jika Kebanyakan Minum Air
Dikutip dari WebMD, seseorang bisa mengalami keracunan air atau disfungsi otak jika asupan cairannya berlebih atau disebut overhidrasi. Kondisi ini terjadi ketika terlalu banyak air di dalam sel (termasuk sel otak), menyebabkan pembengkakan.
Natrium adalah elektrolit yang paling terpengaruh oleh overhidrasi, menyebabkan kondisi yang disebut hiponatremia. Saat hiponatremia terjadi, kadar air dalam tubuh meningkat dan sel-sel dalam tubuh termasuk otak mulai membengkak. Gejala hiponatremia berkisar dari mual, muntah, sakit kepala, kelelahan, dan kebingungan hingga yang lebih serius seperti kejang, koma, dan bahkan kematian.
Tonton Video “Studi Baru Ungkap Teori Penyebab Kematian Bruce Lee”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)