Jakarta –
Pembangunan ekonomi kuartal keempat diperkirakan 5% atau mungkin di bawahnya. Sebaliknya, pemerintah berupaya mengantisipasi dampak pelemahan ekonomi global.
“Kami masih memperkirakan (pertumbuhan ekonomi kuartal IV), tapi kurang lebih sekitar 5% atau sedikit di bawah 5,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu usai rapat di DPR. , Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Dia menjelaskan, kuartal keempat memang menantang. Hal ini kontras dengan kuartal ketiga di mana kinerja ekonomi sangat baik.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Sebaliknya, kita telah melihat tanda-tanda bahwa kita harus mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dan juga mengambil langkah-langkah agar dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi kita dapat diminimalkan,” katanya.
Namun, dia memperkirakan secara keseluruhan pada 2022, pertumbuhan ekonomi akan berada di angka 5,2% atau sedikit lebih tinggi dari angka tersebut.
“Jadi relatif untuk tahun 2022 cukup kuat, tantangan yang kita persiapkan tepat di tahun 2023. Kita berharap dapat terus mengantisipasi dan menerapkan kebijakan yang kondusif bagi perekonomian kita,” jelasnya.
Sementara untuk defisit anggaran, dia melihat peluang besar di bawah 3%. Proyeksi terakhir pada Juli, defisit APBN 2022 diperkirakan sebesar 3,92%.
“Proyeksi terakhir akhir Juli adalah 3,92%. Saat ini kami melihat kemungkinan besar defisit bisa di bawah 3,” katanya.
(acd/hons)