Jakarta –
Rencana Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, untuk mengakuisisi Manchester United menimbulkan pertanyaan. Bagaimana dengan nasib Paris Saint-Germain yang kini berada di bawah sayapnya?
Seperti diketahui, UEFA tidak mengizinkan dua klub dengan kepemilikan yang sama saling bersaing di kompetisi klub Eropa karena berpotensi merusak fondasi olahraga. Sebelumnya, MU dan PSG sudah beberapa kali bertemu di Liga Champions.
Bukan tidak mungkin keduanya akan bertemu kembali. Seperti dilansir The Guardian, Qatar sebenarnya sudah menyadari hal tersebut. Oleh karena itu, ada kemungkinan mereka akan membujuk UEFA untuk melakukan penyesuaian aturan di masa mendatang.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sementara itu, Daily Mail melaporkan tawaran pengambilalihan MU tidak akan menggunakan Qatar Sports Investments yang menaungi PSG, melainkan dana individu. Jadi, prosesnya tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Situasi seperti ini dialami oleh RB Leipzig dan RB Salzburg pada musim 2018-19. Saat itu, kedua klub yang terkait dengan perusahaan minuman berenergi Red Bull berpartisipasi dalam fase grup Liga Europa yang sama.
Keduanya diperbolehkan hadir setelah UEFA memastikan manajemen kedua klub tidak ‘bermain dengan dua kaki’. Saat itu dikabarkan banyak pergantian manajemen yang dilakukan untuk mendapatkan lampu hijau dari otoritas tertinggi sepak bola Eropa.
MU sendiri dibanderol enam miliar Pounds oleh Keluarga Glazer, namun kabar terbaru menyebut Emir Qatar hanya mau membayar 4,5 miliar Pounds dan menganggap harga itu realistis.
(adp/pur)