Jakarta –
Telur lalat adalah fase pertama kehidupan lalat. Mengutip buku Mekanisme Penularan Penyakit Melalui Lalat karya Arien Magdalena, lalat merupakan hewan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dimaknai juga sebagai serangga yang memiliki sepasang sayap yang dapat terbang.
Lalat sendiri termasuk dalam Ordo Diptera yang merupakan salah satu anggota kelas serangga yang memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu 60-70% dari spesies arthropoda.
Fase Kehidupan Lalat
Masih mengutip referensi yang sama di atas, siklus hidup lalat memiliki 4 tahapan mulai dari fase telur lalat, larva, pupa, dan dewasa. Berikut penjelasannya:
sebuah. Fase Telur
Pada fase pertama, bentuk telur lalat berupa oval putih panjang kurang lebih 1 mm. Lalat mengerami 120-130 telur dalam 8-16 jam. Telur ini tidak akan menetas di bawah 12-13 derajat.
b. Fase larva
Fase kedua dari kehidupan lalat adalah tahap larva. Telur lalat yang baru menetas disebut instar I. Panjangnya 2 mm, berwarna putih, tidak memiliki mata dan kaki, serta sangat aktif dan agresif terhadap makanan. Kemudian setelah 1-4 hari pengelupasan kulit akan menjadi instar kedua yang ukurannya lebih besar dari instar pertama.
Dalam beberapa hari kedepan kulit akan mengelupas dan menjadi instar III. Pada tahap ini ukuran larva menjadi 12 mm atau lebih dan membutuhkan waktu 3-9 hari. Larva ini akan mencari tempat yang disukai, seperti tumpukan sampah organik, dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
c. Fase kepompong (kepompong).
Setelah menjadi larva, jaringan tubuh tersebut kemudian berubah menjadi jaringan tubuh dewasa. Tahap ini biasanya berlangsung 3-9 hari. Dan setelah selesai, lalat akan melewati celah melingkar di bagian depan pupa dan lalat muda akan keluar.
d. Lalat Dewasa
Selanjutnya setelah ia muncul dari kepompong, proses menjadi lalat dewasa membutuhkan waktu sekitar 15 jam dan setelah itu lalat siap untuk berkembang biak atau kawin kembali. Umumnya umur lalat dewasa bisa mencapai 2-4 minggu. Sedangkan untuk lalat betina, dalam kondisi normal lalat biasanya dapat bertelur hingga 5 butir.
Penyakit Terinfeksi Lalat
Setelah mengetahui bagaimana siklus hidup lalat, perlu diketahui juga tentang penularan penyakit oleh lalat ke manusia melalui makanan. Mengutip Buku Ajar Entomologi dan Pengendalian Vektor oleh Dra. Denai Wahyuni, M.Si dkk., lalat (terutama lalat rumah atau musca domestica) berperan dalam penularan penyakit mekanis yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia atau hewan.
Hal ini karena pola perkembangbiakan lalat dan perilaku makan lalat sangat meluas. Lalat rumah misalnya berkembang biak di media berupa kotoran, sampah, kotoran hewan, dan kotoran yang mengandung agen penyakit. Oleh karena itu, lalat juga mudah terkontaminasi agen penyakit ini baik dari perutnya, maupun dari mulut dan anggota tubuhnya.
Cara penularan ke manusia adalah saat lalat hinggap di makanan manusia dan memuntahkan makanan tersebut. Beberapa penyakit penting yang dapat ditularkan oleh lalat antara lain poliomielitis, hepatitis, trachoma, coxsackie, dan infeksi virus ECHO.
Demikianlah pembahasan tentang telur lalat sebagai fase awal dari siklus hidup lalat, dan penyakit yang menular pada manusia. Semoga membantu, detikers!
Simak Video “Produksi Telur Berlebih, Kementan Jamin Stok Cukup Sampai Akhir Tahun”
[Gambas:Video 20detik]
(nw/nw)