Jakarta –
Beberapa waktu lalu masyarakat dikejutkan dengan ditemukannya subvarian Omicron XBB dan BQ.1 yang disebut lebih agresif, muncul lagi subvarian baru bernama Omicron BN.1. Kasus tersebut pertama kali terkonfirmasi di Kepulauan Riau pada 16 September 2022.
Menurut laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), virus tersebut telah menginfeksi sedikitnya 20 orang dengan penyebarannya tercatat di wilayah berikut:
DKI Jakarta: 9 kasus Jawa Tengah: 5 kasus Kepulauan Riau: 3 kasus Sumatera Utara: 1 kasus Kalimantan Barat: 1 kasus Kalimantan Selatan: 1 kasus
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Siti Nadia Tarmizi mengatakan BN.1 merupakan turunan dari BA.2.75 yang berasal dari varian Omicron. Mempertimbangkan kemungkinan penyebaran penularan, Kementerian Kesehatan bertindak cepat untuk menganalisis kasus tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kami menemukan satu varian yang berbeda dari yang lain. Ini yang kami pantau lagi, apakah ini akan menyebabkan peningkatan kasus atau tidak di Indonesia,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Kamis ( 8/12/2022).
Omicron BN.1 Penemuan Subvarian di Negara Lain
Selain Indonesia, ada 30 negara lain yang sebelumnya sudah memastikan masuknya subvarian ini. Negara-negara yang dimaksud antara lain:
Amerika SerikatAustraliaAustriaDenmarkInggrisIndiaIrlandiaIsraelJermanJepangSingapuraKorea Selatan
“Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memantau varian ini, karena terjadi peningkatan kasus dengan varian BN.1 sejak sebulan terakhir,” kata Nadia.
BERIKUTNYA: Gejala Subvarian Omicron BN.1