Jakarta –
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru-paru kita. Umumnya gejala TBC yang terlihat adalah batuk dan nyeri dada.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Selain itu, TBC juga dapat menular melalui udara dari penderita TBC ke orang sekitarnya melalui percikan air liur penderita saat batuk atau bersin.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang penyakit TBC, simak penjelasan gejala TBC pada anak dan dewasa lengkap dengan pencegahan penularan dan cara pengobatannya di bawah ini.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
gejala TBC
Mengutip situs MD, jenis penyakit TBC terbagi menjadi dua, yaitu TBC laten dan TBC aktif. TB laten umumnya tidak menunjukkan gejala dan dapat dideteksi setelah melakukan tes kulit atau darah.
Sementara itu, sembilan puluh persen TB aktif dialami oleh orang dewasa dan diakibatkan oleh infeksi TB laten. Berikut adalah beberapa gejala penyakit TBC aktif:
Batuk terus-menerus, berlangsung lebih dari 3 minggu Nyeri dada Batuk darah Merasa lelah sepanjang waktu Berkeringat di malam hari Menggigil dan menggigil Demam dan menggigil Kehilangan nafsu makan Penurunan berat badan
Selain itu, infeksi tuberkulosis juga dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:
Kerusakan sendi, kerusakan paru-paru, infeksi atau kerusakan tulang, sumsum tulang belakang, otak, dan kelenjar getah bening, masalah hati atau ginjal, radang jaringan di sekitar jantung
Gejala Tuberkulosis pada Anak
Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan, penyakit TBC tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga menyerang anak-anak.
Tuberkulosis dapat menyerang paru-paru dan beberapa organ lain seperti selaput otak, usus, kelenjar getah bening, ginjal, tulang dan kulit.
Berikut beberapa gejala TBC pada anak:
Anak mengalami penurunan atau penurunan berat badan dalam 2 bulan terakhir Demam selama lebih dari 2 minggu dan berulang tanpa alasan yang jelas dan umumnya tidak memiliki suhu tinggi Batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu yang memburuk dan tidak membaik meskipun telah diberikan antibiotik diberikan Badan lemas dan lesu hingga tidak aktif Seperti biasa, munculnya benjolan pada kelenjar di leher, rahang bawah, ketiak dan selangkangan.
Pencegahan Penularan Tuberkulosis
TBC adalah penyakit menular. Penyakit ini dapat menyebar ketika penderita TBC aktif melepaskan kuman ke udara melalui batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau tertawa.
Mengutip laman Cleveland Clinic, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penularan TBC ke orang lain.
Rajin cuci tangan sampai bersih Tutupi mulut saat batuk, baik dengan tangan atau siku Hindari kontak terlalu dekat dengan orang lain Istirahat total dengan menghindari aktivitas seperti bekerja atau sekolah sampai diizinkan sepenuhnya oleh tim medis Di rumah sakit, gunakan ventilasi yang baik. dan alat pelindung diri yang tepat Penderita TB aktif harus minum obat dengan benar dan rutin. Hal ini karena TBC merupakan penyakit yang dapat disembuhkan
Cara Mengobati TBC
Pengobatan TBC mungkin berbeda tergantung pada jenis infeksi yang Anda miliki. Dikutip dari WebMD dan kemkes.go.id., berikut beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita TBC.
1. Pengobatan Tuberkulosis Laten
Jika Anda memiliki TB laten, dokter akan memberikan obat untuk membunuh bakteri dan mencegah infeksi menjadi aktif.
Dokter Anda mungkin meresepkan isoniazid, rifapentin, atau rifampisin, baik secara terpisah maupun kombinasi.
Anda perlu meminum obat ini secara teratur selama 9 bulan. Jika ada tanda-tanda TB aktif, segera hubungi dokter.
2. Pengobatan Tuberkulosis Aktif
Pengobatan TBC selanjutnya adalah kombinasi beberapa obat untuk TBC aktif, seperti etambutol, isoniazid, pirazinamid, dan rifampisin. Dianjurkan untuk meminumnya selama 6 hingga 12 bulan.
3. Pengobatan TB yang resistan terhadap obat
Jika Anda didiagnosis dengan TB yang resistan terhadap obat, dokter Anda mungkin memberi Anda satu atau lebih obat yang berbeda.
Anda mungkin perlu meminumnya lebih lama, hingga 30 bulan, dan ini dapat menyebabkan lebih banyak efek samping daripada meminumnya.
4. Vaksinasi Dini
Untuk mencegah penyakit TBC pada anak, Anda dapat memberikan vaksin BC pada bayi yang baru lahir. Berikan juga anak asupan gizi yang seimbang untuk menjaga imunitasnya.
5. Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
Jika Anda serumah dan berkontak dekat dengan penderita TBC aktif, maka Anda harus melakukan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
6. Jaga Kebersihan Lingkungan Hidup
Pastikan Anda selalu menjaga kebersihan rumah atau lingkungan tempat tinggal Anda dan tidak lembap. Usahakan juga untuk membawa sinar matahari ke dalam rumah.
Demikian penjelasan gejala TBC pada orang dewasa dan anak-anak, lengkap dengan pencegahan penularan dan cara pengobatannya.
Ingat detikers, jika mengalami gejala TBC, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan. Semoga bermanfaat!
Simak Video “Jokowi: Keberhasilan RI Tangani Covid Bisa Digunakan untuk Kasus Lain”
[Gambas:Video 20detik]
(inf/inf)