Jakarta –
Pada Hari AIDS Sedunia, para ahli mengkhawatirkan perilaku seks bebas akan meningkatkan risiko remaja terkena HIV-AIDS. Meluasnya akses terhadap teknologi dikhawatirkan membuat banyak kelompok usia produktif rentan terhadap penyakit tersebut.
Beberapa waktu lalu, data yang disampaikan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung terkait ratusan pelajar yang terinfeksi HIV sempat membuat heboh. Disebutkan, dari 5.943 warga Bandung yang tertular HIV dalam kurun waktu 30 tahun, pelajar menyumbang 414 kasus atau setara dengan 6,97 persen.
Ketua Umum Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia dr TB Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM mengatakan, keadaan ini kemungkinan besar disebabkan oleh seks bebas dan perilaku tidak sehat para remaja. Dia juga merujuk pada fakta bahwa informasi yang dibagikan tentang bahaya HIV-AIDS tidak jelas, yang membuat banyak anak muda berisiko tertular penyakit tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Seks bebas, narkoba suntik, pemicunya. Kebiasaan berganti pasangan di kalangan remaja juga. Saya juga kaget ketika melihat data Kemenkes, ada 12 ribu anak di bawah usia 12 tahun yang positif HIV,” ujarnya. ujar detikcom ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (31/11/2022).
Menurutnya, penting bagi remaja untuk diberikan informasi selengkap mungkin tentang bahaya HIV-AIDS karena selain stigma, penderita HIV-AIDS perlu menjalani pengobatan seumur hidup.
“Jadi dari kecil harus diberikan (edukasi-red). Masalahnya sekarang tidak ada gambar, tidak ada data,” pungkasnya.
Tonton Video “AIDS dan 10 Gejala Umum: Batuk Kering-Demam”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/atas)