Jakarta –
Seorang miliarder China berencana melelang sperma dan sel telur dari pendonor yang belum divaksinasi COVID-19 di platform daring. Taipan China Guo Wengui mengumumkan rencana tersebut dalam siaran langsung Februari lalu.
“Sperma dan telur dari rekan kami akan dilelang di platform Gettr kami antara 1 Juni dan 6 Juni,” kata Guo kepada AFP.
Guo mengklaim telah mengumpulkan hampir 6.000 sel telur dan jutaan sperma dari donor yang tidak divaksinasi, termasuk spermanya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dia juga mengatakan situs web itu kemudian akan menggunakan “metode ilmiah” dan memerlukan surat pengacara untuk mengonfirmasi status vaksin donor. Namun, dia tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana sampel akan diuji atau disimpan.
Whistleblower anti-vaksin menolak klaim bahwa vaksin COVID-19 menyebabkan kemandulan, meskipun beberapa penelitian medis menunjukkan bahwa vaksin itu tidak membahayakan kesuburan pria atau wanita.
Guo, yang menggunakan nama lain termasuk Miles Guo, percaya pada klaim palsu. Negara Federasi Baru China, kelompok lobi anti-Partai Komunis China yang dibentuk oleh Guo, juga berulang kali membuat klaim tak berdasar seperti vaksin adalah senjata biologis.
Beberapa pendukungnya melihat lelang ini sebagai bentuk kemanusiaan atas klaim bahwa asal mula COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan.
Ada pengguna media sosial lain yang tertarik dengan lelang tersebut, sementara yang lain mengatakan sebaliknya. Menurutnya, lelang sperma untuk orang yang tidak divaksinasi memang bisa menghasilkan banyak uang, namun tidak menjawab bukti bahwa vaksin COVID-19 berbahaya bagi kesuburan.
Tonton Video “Kasus Covid-19 di India Melonjak, 3.824 Infeksi Sehari”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)