Jakarta –
Angkutan umum di Jakarta dinilai sangat bersedia ‘mempertahankan’ kebijakan tersebut cara berbayar atau penetapan harga jalan elektronik (ERP). Kebijakan jalan tol sendiri bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalan dengan mengurangi kendaraan pribadi.
Moda angkutan umum memang harus disiapkan untuk mendukung kebijakan jalan tol. Hal itu dilakukan agar masyarakat memiliki pilihan transportasi untuk meninggalkan kendaraan pribadi.
Direktur Lalu Lintas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Sigit Irfansyah mengatakan angkutan umum di Jakarta sebenarnya sangat bagus. Apalagi jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, Jakarta dinilai memiliki ibu kota yang lengkap dengan jaringan yang luas.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Menurut kami angkutan umum di Jakarta sangat bagus dibandingkan dengan daerah lain. Di Jakarta paling lengkap. Apalagi akan ada penambahan LRT Jabodebek dan perluasan MRT. Menurut saya, angkutan umum di Jakarta sudah bagus. dan lengkap,” kata Sigit saat dihubungi detikcom, Jumat (20/1/2023).
Padahal, Jakarta sendiri memiliki banyak jaringan transportasi umum. Mulai dari busway Transjakarta, KRL Commuter Line, hingga MRT Jakarta. Bahkan, dalam waktu dekat akan ada penambahan moda angkutan umum berupa LRT Jabodebek.
Karena itu, Sigit menilai Jakarta siap jika ingin menerapkan jalan tol dan mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum.
Memang tidak semua daerah memiliki jaringan angkutan umum yang baik, diakui Sigit. Hanya saja, di beberapa titik di Jakarta, transportasi umumnya sangat terintegrasi dan sangat mudah digunakan masyarakat.
Sebut saja kawasan sepanjang Jalan Thamrin hingga Jalan Sudirman. Pusat bisnis dan pemerintahan di Jakarta memiliki jaringan transportasi yang mumpuni, kawasan ini cocok untuk implementasi jalan tol.
“Kalau dilihat angkutan umum di beberapa koridor atau kawasan sudah lengkap. Misalnya Thamrin Sudirman, banyak kan? Saya kurang tahu angkutan umum. Tapi saya cukup,” ujarnya. Kotoran.
(dna/dna)