Jakarta –
Asam urat sering dikaitkan dengan “penyakit orang tua”. Padahal, National Institutes of Health menyatakan bahwa penyakit ini tidak terkait dengan kelompok usia tertentu.
Gejala yang paling umum ditemukan pada penderita asam urat adalah rasa sakit yang berlebihan di sisi jempol kaki. Meski begitu, asam urat bisa menyerang organ dan bagian tubuh manusia lainnya. Lalu, apa saja gejala asam urat yang bisa dideteksi sehingga bisa diobati? Simak penjelasannya di artikel berikut ini.
Apa itu Asam Urat?
Gout adalah peradangan pada persendian yang menyerang persendian pada manusia. Jika Anda menderita asam urat, gejala yang paling terlihat yang akan Anda rasakan adalah nyeri dan bengkak pada persendian. Asam urat adalah penyakit yang cenderung kambuh beberapa kali, biasanya dalam satu atau dua minggu.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Asam urat disebabkan oleh tingginya kadar asam urat (uric acid) di dalam tubuh. Saat menumpuk, mereka membentuk kristal berbentuk jarum di dalam dan sekitar sendi. Akibatnya jempol kaki atau kaki bagian bawah terasa nyeri hebat. Sederhananya, gout terjadi ketika tubuh mengeluarkan kadar asam urat yang tidak seimbang, baik terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Tidak hanya jempol kaki atau tungkai bawah, asam urat juga bisa menyerang organ dan bagian tubuh lainnya. Diantaranya adalah persendian, bursae atau kantung antara tulang dan jaringan lunak, selubung tendon, bahkan ginjal, yang kemudian menyebabkan kerusakan dan batu ginjal.
Antara pria dan wanita, asam urat lebih berisiko bagi wanita. Ini karena asam urat tidak terjadi sebelum menopause. Oleh karena itu, wanita yang lebih tua memiliki potensi untuk mengembangkan asam urat. Selain itu, asam urat juga banyak ditemukan pada pasien paruh baya. Meski begitu, bukan tidak mungkin anak muda bisa terkena penyakit asam urat jika menerapkan gaya hidup yang tidak sehat.
Gejala dan Tahapan Penyakit Asam Urat
Tidak jarang setiap penderita asam urat mengeluhkan nyeri yang muncul di salah satu jempol kaki. Namun, nyeri asam urat juga bisa dirasakan di bagian tubuh lain.
Mengutip dari National Institutes of Health, salah satu gejala yang sering dialami penderita asam urat adalah bengkak, kemerahan, panas, dan kaku pada persendiannya. Karena penyakit ini cenderung kambuh dari waktu ke waktu, gejalanya perlu benar-benar diperhatikan agar dapat segera diobati.
Umumnya asam urat dipicu oleh makanan dan obat-obatan tertentu, alkohol, trauma fisik, dan penyakit tertentu. Jika asam urat semakin parah, maka akan menimbulkan berbagai komplikasi lain, seperti penyakit jantung dan ginjal. Penyakit, seperti hipertensi, obesitas, diabetes, nefrolitiasis (batu ginjal), penyakit ginjal kronis, infark miokard (serangan jantung), dan gagal jantung kongestif juga dapat dikaitkan dengan asam urat.
Padahal, asam urat tidak serta merta menyerang manusia. Ada beberapa tahapan yang terjadi, di antaranya:
Hiperurisemia, yaitu peningkatan kadar asam urat dalam darah. Pada tahap ini, kristal mulai terbentuk di persendian, namun belum ada tanda yang jelas. Kekambuhan asam urat ditandai dengan nyeri dan pembengkakan di sekitar persendian. Asam urat interkritik atau intermiten, yaitu jeda yang terjadi di antara serangan asam urat. Saat ini, tidak ada gejala yang muncul. Tophi, atau asam urat stadium akhir ditandai dengan terbentuknya kristal di kulit atau bagian tubuh lainnya.
Tonton video “BPOM Membahas Obat Jastip dari Luar Negeri”
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)