liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Kisah Ardiah, Mahasiswi yang Viral karena Menyambi Jadi Pemulung

Kisah Ardiah, Mahasiswi yang Viral karena Menyambi Jadi Pemulung


Jakarta

Baru-baru ini, seorang siswi menjadi viral karena mengais-ngais sepulang kuliah. Di balik aksinya, ada misi mulia dan kisah mengharukan.

Tokoh mahasiswa tersebut bernama Ardiah. Beliau menempuh pendidikan di STIKES Bina Bangsa Majene, Sulawesi Barat, jurusan Kesehatan Masyarakat.

Ardiah viral di Tiktok berkat unggahan akun @_agustusan_99 yang menyoroti dirinya saat membuang sampah. Perempuan asal Kalimantan ini rutin membuang sampah usai kuliah. Selain mengumpulkan uang, Ardiah juga punya tujuan mulia.

“Menghancurkan sampah plastik adalah bagian dari misi menyelamatkan Bumi dari sampah,” katanya dalam akun Tiktok miliknya @_agustusan_99 dikutip seizinnya, Jumat (18/11/2022).

Meski keyakinannya kuat, Ardiah tinggal sebatang kara di Sulawesi. Kakak-kakaknya tinggal di Kalimantan sementara orang tuanya sudah meninggal.

Kisah Ardiah Merawat Ibu yang Sakit

Sebelum kuliah, Ardiah memulai karirnya dengan bekerja setelah lulus SMK. Ardiah bekerja di perusahaan yang menurutnya memberikan upah dan hari libur yang memadai.

Namun, ia mengorbankan kemewahan itu untuk merawat ibunya yang sakit.

“Karena saya sendiri tidak terlalu sibuk, saya hanya sibuk bekerja, makanya waktu itu adik-adik saya meminta saya untuk merawat ibu sepenuhnya di rumah sakit,” kata Ardiah di YouTube Augustan 99.

Saat itu dia adalah satu-satunya dari tiga bersaudara yang belum menikah. Oleh karena itu, ia diminta untuk merawat ibunya, sementara sang kakak membiayai rumah sakit.

Mahasiswi Kesehatan Masyarakat itu mengatakan dia harus memilih antara kariernya dan ibunya. Karena dia sudah tidak bekerja di perusahaan selama setahun.

“Saya kira misalnya saya tidak punya waktu untuk ibu saya, mungkin ini yang terakhir kali. Akhirnya saya mengundurkan diri,” ujarnya.

Bukan tanpa kendala, kesabaran Ardiah diuji selama merawat ibunya. Menurut Ardiah, semakin tua usia seseorang maka akan semakin kembali menjadi anak-anak. Kata Ardiah, ibunya seperti kembali ke masa kecilnya.

“Di rumah sakit, ibu saya terus berteriak minta pulang. Jadi sesampainya di rumah, dia menangis karena kesakitan,” ujarnya.

Meski kesal dengan kelakuan ibunya, Ardiah rela merawat ibunya. Sekarang orang tua Ardiah sudah tiada.

Sesuatu menjadi berharga ketika kita merasa kehilangan, kata Ardiah.

@_agustusan_99

Tetap sehat, gadis hebat

♬ Apa yang Terbaik untukmu (Jangan Lupakan Ayah) [feat. Gita Gutawa] – Ada kelompok

Berada di Titik Rendah

Peristiwa yang menimpa Ardiah membuatnya merasa berada di titik terendah. Ardiah pernah mencoba melukai dirinya sendiri dan dirawat di rumah sakit.

Setelah sembuh, Ardiah memilih bertahan. Menurutnya, terlalu banyak masalah dalam hidup, mengeluh pun rasanya melelahkan.

“Terlalu banyak masalah dalam hidup, jadi mengeluh pun rasanya melelahkan,” ujarnya.

Kini Ardiah telah bangkit kembali dengan melanjutkan studinya dan menjadi pemulung untuk menyelamatkan Bumi. Sangat menginspirasi, detikers!

Simak Video “Motif Pembunuhan Mahasiswa Unpad: Gambar Memalukan Akan Tersebar”
[Gambas:Video 20detik]
(nir/nwy)