London –
Manajer Chelsea Graham Potter membela diri dari kritik yang terus menerpa dirinya. Menurutnya, Juergen Klopp dan Pep Guardiola punya pengalaman.
Baru dua bulan lalu Graham Potter menikmati bulan madunya di Chelsea. Tapi, kini ia dibenci karena buruknya performa The Blues.
Chelsea terpuruk ke peringkat 10 klasemen Liga Inggris dengan raihan enam poin dari delapan pertandingan terakhir.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Bahkan Chelsea tersingkir dari dua kompetisi domestik, Piala FA dan Piala Liga Inggris. Potter sekarang setidaknya dapat memimpin Chelsea ke posisi empat besar, karena Liga Champions sulit dipahami.
Namun, ada yang memprediksi Potter bisa dipecat lebih awal jika performa Chelsea tak kunjung membaik.
Soal kritik, Potter berusaha santai karena itu bagian dari pekerjaannya. Ia mencontohkan Klopp dan Pep yang sempat melewati masa buruk sebelum menjadi sesukses sekarang.
Mikel Arteta yang saat ini memimpin Arsenal di Liga Inggris juga tak luput dari ancaman hengkang.
“Anda harus memahami bahwa kritik adalah bagian dari pekerjaan kami. Anda hanya perlu melihat rekan-rekan saya di posisi ini,” kata Potter di Sky Sports.
“Pep banyak dikritik di musim pertamanya. Arteta juga melewati periode itu. Klopp dikritik di awal. Mereka adalah manajer hebat.
“Sepak bola itu emosional. Ketika Anda kalah, Anda tidak bisa berpikir, Anda merasa. Menderita, sakit, tidak nyaman. Terkadang sulit untuk memahami alasannya. Lebih mudah menyalahkan seseorang. Tapi itu rumit.”
“Dua bulan lalu saya masih dianggap sebagai pelatih terbaik Anda.”
(mrp/lari)