Jakarta –
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kupu-kupu dan ngengat ingat ketika mereka masih menjadi ulat. Temuan ini juga menjelaskan bahwa semua organ terutama otak pada serangga akan terhubung kembali selama proses metamorfosis.
Seperti diketahui, metamorfosis adalah fenomena yang mengacu pada perubahan bentuk, struktur, atau keduanya pada makhluk hidup.
Pada kupu-kupu, proses metamorfosis mengubah ulat remaja menjadi kupu-kupu dewasa dengan sepasang sayap yang indah. Transformasi ini adalah salah satu yang paling tidak biasa dan dapat memukau banyak ilmuwan.
Lalu mengapa kupu-kupu bisa memiliki kenangan masa kecil saat menjadi ulat? Berikut penjelasan lengkapnya dilansir dari laman Science ABC, Jumat (27/1/2023).
Siklus Hidup Kupu-Kupu
Siklus hidup kupu-kupu dimulai saat menetas menjadi ulat. Nantinya nasib sang ulat akan berubah menjadi kupu-kupu dengan organ yang menakjubkan seperti sayap, antena, alat kelamin dan kaki.
Sebelum memasuki kepompong, tugas ulat hanyalah makan. Saat makan, ia akan mencapai ukuran tertentu dan organ dalamnya seperti otot, usus dan lainnya berkembang. Namun, sayap tidak ada saat ini.
Saat ulat mencapai ukuran tertentu, konsentrasi hormon pertumbuhan akan sangat rendah. Kemudian, ulat akan meranggas dan melepaskannya untuk membuat cangkang yang keras.
Cangkangnya disebut kepompong. Sedangkan sayap tumbuh mengikuti proses perkembangan di dalam kepompong dan akan menjadi ciri khas kupu-kupu.
Tapi apa sebenarnya yang terjadi di dalam kepompong?
Budidaya Kupu-Kupu dalam Kepompong
Ilmuwan mengatakan bahwa ketika ulat memasuki kepompong, tubuhnya menjadi bubur berlemak dan dibangun kembali menjadi kupu-kupu.
Berbagai enzim diyakini mampu memecah jaringan seperti enzim caspase. Kemudian, enzim akan melarutkan jaringan ulat yang tidak diperlukan saat ia tumbuh menjadi kupu-kupu.
Ukuran dan struktur usus ulat akan berkurang drastis, karena ngengat hanya harus bertahan hidup sampai musim kawin. Sementara itu, sel otot akan semakin kuat untuk menopang gerakan tubuh dari merangkak hingga terbang.
Namun, pendapat ini telah banyak diperdebatkan. Pendapat lain mengatakan bahwa alih-alih dibangun kembali, kupu-kupu itu berasal dari bagian ulat yang dimodifikasi.
Proses pencitraan Computed Tomography (CT) dilakukan pada kupu-kupu. Alhasil, struktur utama ulat tetap tidak berubah, kecuali beberapa penyesuaian untuk menciptakan bodi baru yang lebih efisien.
Berbagai bagian yang tidak berubah misalnya trakea yang digunakan untuk bernafas. Alih-alih menghilang, trakea mengembang mengisi tubuh kupu-kupu dengan banyak oksigen.
Ini kemudian akan digunakan untuk penerbangan yang membutuhkan banyak oksigen.
Tidak seperti bagian tubuh lainnya, otak kupu-kupu adalah bagian yang paling rumit untuk diperiksa. Selain itu, otak terdiri dari banyak bagian yang berbeda, sehingga sulit untuk menentukan dengan tepat bagian mana yang dimodifikasi di dalam kepompong.
Hingga akhirnya dilakukan penelitian dan ditemukan bahwa kupu-kupu dapat mengingat masa kecilnya saat masih menjadi ulat. Bagaimana bisa?
Mengapa Kupu-Kupu Memiliki Kenangan Masa Kecil Saat Menjadi Ulat
1. Penelitian
Masih melansir dari sumber yang sama, para peneliti memberikan bukti retensi memori pada beberapa ulat. Salah satunya adalah penelitian dengan menggunakan objek Manduca sexta.
Manduca sexta dikenal sebagai cacing tanduk tembakau. Hewan-hewan itu dilatih untuk tidak menyukai dan menghindari bau etil alkohol dengan memberi mereka kejutan listrik ringan setiap kali menciumnya.
Selanjutnya, para peneliti menempatkan ulat dalam tabung berbentuk Y. Satu sisi diisi dengan asap etil alkohol dan yang lainnya tidak.
Hasilnya 78% ulat merangkak menjauh dari bagian tabung yang berisi asap etil alkohol ke bagian yang berudara segar. Proses ini akhirnya terhenti ketika ulat memasuki fase pupa.
Ketika proses metamorfosis selesai mereka melakukan percobaan yang sama. Hasilnya, 77% kupu-kupu tetap menghindari bagian tabung yang mengandung asap etil alkohol dan beralih ke bagian udara segar.
2. Hasil Studi
Studi ini membuktikan bahwa jaringan saraf yang bertanggung jawab atas pengecapan, penciuman, memori, dan pembelajaran tetap utuh selama proses metamorfosis. Selain itu, otak kupu-kupu yang merupakan corpora pedunculata atau tubuh jamur juga ada pada masa ulat.
Bagian itu bertanggung jawab untuk ‘merasakan’ atau menjadi antena yang pada akhirnya mempengaruhi proses belajar dan pembentukan ingatan. Ketika berubah menjadi kupu-kupu, corpora pedunculata tidak hanya bertanggung jawab untuk ‘merasa’ tetapi juga ‘mencium’.
Karena corpora pedunculata merupakan bagian penting dari kelangsungan hidup sebagian besar kupu-kupu, ia tidak dapat dimodifikasi. Dengan demikian, ngengat dewasa mempertahankan ingatan antara rangsangan kejut dan etil asetat.
Meski mampu mengingat, ingatan serangga sangat berbeda dengan ingatan manusia. Mereka tidak dapat mengingat pengalaman pribadi mereka sebagai ulat.
Kupu-kupu dapat mengingat karena ‘tersambung’ untuk mengingat hal-hal yang berbahaya bagi kesehatannya, misalnya sengatan listrik yang diberikan selama penelitian.
Tonton Video “Kekuatan dan Ketertarikan GWK yang Menakjubkan di G20 Summit Dinner”
[Gambas:Video 20detik]
(teman-teman)