liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Lebah Terbesar di Dunia Ternyata Ada di Maluku Utara, Berapa Ukurannya?

Lebah Terbesar di Dunia Ternyata Ada di Maluku Utara, Berapa Ukurannya?


Jakarta

Siapa sangka Indonesia memiliki fauna unik yaitu lebah terbesar di dunia. Lebah raksasa bernama Wallacea ini ditemukan di Maluku Utara.

Lebah raksasa Wallacea atau Megachile pluto ditemukan oleh Alfred Russel Wallace di Pulau Bacan, Maluku Utara pada tahun 1858. Lebah ini merupakan lebah terbesar yang pernah dikenal di dunia.

Ciri-ciri Lebah Wallace

Mengutip akun Instagram resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ciri-ciri lebah Wallace:

1. Rahang seperti kumbang

2. Ukurannya empat kali lebih besar dari lebah madu

3. Memiliki panjang sebesar ibu jari

Dilaporkan Punah

Lebah Wallace diperkirakan telah lama punah sebelum akhirnya ditemukan kembali pada tahun 2019 di Maluku Utara.

Setelah hampir 40 tahun tidak mendapatkan informasi apapun tentang lebah ini, akhirnya pada Februari 2019 lebah ini ditemukan kembali di Pulau Halmahera, Maluku Utara.

Penemuan ini berawal dari informasi yang kemudian dilanjutkan dengan penelusuran oleh Balai Taman Nasional (TNAL) Aketajawe Lolobata. Setelah pencarian selama kurang lebih 7 (tujuh) bulan, lebah ini akhirnya ditemukan di kawasan TNAL oleh Sukardi, pekerja kontrak teknis konservasi, pada Oktober 2019.

“Sejak ditemukannya lebah di Halmahera, saya termotivasi untuk mencari keberadaannya (lebah raksasa wallace) di kawasan TNAL,” kata Sukardi saat itu seperti dikutip dari situs Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam. dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Proses Pencarian Lebah Wallace

Sukardi menjelaskan, proses pencarian lebah raksasa dilakukan dengan mencari sarang terlebih dahulu. Karena sarangnya menempel di pohon dan berukuran besar, mereka lebih mudah ditemukan.

Lebah raksasa ini bersarang di sarang rayap (Microcerothermes amboinensis), dengan membuat lubang pada sarang rayap kemudian menggunakan getah/resin dari pohon yang ditempelkan pada dinding sarang untuk melindungi sarang.

“Setiap sarang rayap yang kita temukan harus kita teliti dengan teliti,” kata Sukardi.

Sarang pluto Megachile ditemukan pada Agustus 2019, namun baru dipastikan sebagai sarang lebah Wallace setelah lebah betina berhasil didokumentasikan pada 2 November 2019.

Sarang lebah raksasa itu ditemukan di pohon jabon atau samama merah dengan tinggi sekitar 4 meter.

Simak Video “Budidaya Lebah Trigona, Pendapatan Capai Ratusan Juta Rupiah”
[Gambas:Video 20detik]
(fase/nwk)