liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Monitor Kualitas Air Kolam Ikan, Akurat Sampai 99 Persen!

Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Monitor Kualitas Air Kolam Ikan, Akurat Sampai 99 Persen!


Jakarta

Siswa SMK (SV) UGM mengembangkan aplikasi untuk memantau kualitas air kolam budidaya ikan. Aplikasi bernama S-POND ini dirancang untuk dapat mendeteksi perubahan pH, suhu tambak, suhu lingkungan, kelembaban, oksigen terlarut (DO) dan kematian ikan.

Mereka adalah Bintang Ramadhan (Prodi Teknologi Veteriner), Saarah Khairunnisa (Prodi Teknologi Veteriner), Kaisa Fadhilah (Prodi Teknologi Veteriner), Rizky Nur (Prodi Teknologi Rekayasa Instrumen dan Kontrol) dan Latief Hasyim (Prodi Teknologi Rekayasa Instrumen dan Kontrol) . . Mereka mengembangkan aplikasi ini melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM bidang Hak Cipta di bawah bimbingan drh. Dela Ria Nesti M.Sc.

Aplikasi ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami oleh peternak dan peternak ikan berharga. Bintang menjelaskan, kendala utama yang dialami adalah kematian ikan akibat perubahan kualitas air tambak. Akibatnya, petani mengalami kerugian panen karena hal tersebut.

“Tindakan preventif berupa pemantauan kondisi tambak dapat dilakukan pembudidaya ikan untuk menghindari kerugian akibat kematian banyak ikan. Namun pemantauan umumnya dilakukan secara langsung melalui pengamatan di tambak atau menggunakan alat ukur yang dioperasikan secara manual,” ujarnya. dikatakan. Bintang dalam situs UGM, dikutip Jumat (2/12/2022).

Oleh karena itu, kelima mahasiswa muda ini mengembangkan alat dan sistem data manajemen berbasis Internet of things (IoT) untuk mendeteksi dan memantau kualitas air, kematian ikan secara umum, dan mengetahui kondisi cuaca di sekitar tambak.

Diharapkan alat ini dapat membantu dan memudahkan pembudidaya ikan untuk mendapatkan informasi secara cepat melalui telepon pintar. Pembudidaya ikan juga dapat melakukan penanganan dini apabila terjadi kematian ikan untuk menghindari kerugian yang besar

Bentuk dan Fitur SmartPond

Prototipe SmartPond dirancang dengan ukuran 40x28x15 cm dan berat 0,5 kg. Alat dengan body aluminium ini menggunakan sumber listrik dengan input 220v pada arus AC dan output 12v pada arus DC.

Prototipe SmartPond dapat mendeteksi kualitas air dan ikan mati menggunakan sensor yang terpasang di sisi kolam dengan 5 sensor yaitu sensor ultrasonik, pH, suhu dan oksigen terlarut. Sensor ultrasonik memiliki jangkauan 420 cm pada jarak 75 derajat sehingga dapat dimaksimalkan pada kolam ikan dengan ukuran 3×4 meter persegi.

“Aplikasi S-POND berfungsi untuk memantau parameter kondisi tambak dan kematian ikan. Parameter yang ditampilkan pada aplikasi S-POND meliputi pH, suhu tambak, suhu sekitar, DO, dan kelembaban lingkungan, serta lokasi tambak,” dia menjelaskan. Bintang.

Hasil deteksi akan dikirimkan ke unit master control untuk dikirim ke unit berikutnya aplikasi SmartPond. Informasi secara real time dapat diketahui melalui notifikasi yang muncul di smartphone.

Data tersebut akan disimpan selama seminggu melalui database dalam bentuk soft file pada spreadsheet sehingga memungkinkan pemilik untuk mengevaluasi dan menganalisis kondisi kelompok selama seminggu.

Diuji di Laboratorium Budidaya Tilapia dan Kolam Ikan

Prototipe SmartPond telah diuji di laboratorium tambak ikan dan tambak nila kelompok penangkaran Mina Rukun Kuton, Tegaltirto, Berbah, Sleman. Berdasarkan pengujian, prototipe SmartPond telah mencapai akurasi 99,986 persen jika dibandingkan dengan alat berstandar SNI.

“Pendeteksian ikan mati secara sistematis artinya ikan mati akan mengapung akibat pembusukan yang terjadi pada saluran pencernaan hingga gas CO2 menyebabkan perut ikan membengkak dan mengapung dipermukaan air. Ikan akan terdeteksi sebagai ikan mati jika tidak mengalami pergerakan aktif selama 1 jam,” tambah Latief.

Mahasiswa prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kendali menuturkan perkembangannya aplikasi SmartPond akan terus dijalankan terutama untuk mengoptimalkan parameter deteksi, periode retensi database, dan integrasi sistem prototipe dengan alat perawatan.

“Ke depannya, pengembangan prototipe akan fokus pada parameter lain sehingga alat ini diharapkan dapat menjadi sistem peringatan dini dan pemantauan yang komprehensif bagi pembudidaya ikan,” katanya.

Simak Video “Tanggapan Rektor Terhadap Hacker Meretas Website UGM”
[Gambas:Video 20detik]
(bukan/teman)