Jakarta –
dolar Amerika Serikat (AS). rupiah dinilai masih kuat. Hari ini, Selasa (29/11/2022), satu dolar AS dijual Rp 15.730. Padahal, kemarin sore dolar AS melemah tipis ke Rp 15.722.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, melihat beberapa sentimen mempengaruhi pergerakan dolar AS. Salah satunya adalah situasi ekonomi global.
Protes di China membebani pasar ekuitas AS, dengan penurunan Dow Jones utama dan S&P500 turun tajam masing-masing sebesar 1,45% dan 1,5%, menjadi 33.849,5 (-6,9% YTD) dan 3.963,9 (-16,8% YTD).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Hasil pada US Treasury 10-tahun turun menjadi 3,68%. USD bangkit kembali dengan indeks USD (DXY) naik 0,7% menjadi 106,84 setelah komentar hawkish oleh Presiden Fed St.
Louis James Bullard menyarankan tingkat kebijakan yang lebih tinggi hingga 2023.
Dalam penelitian yang disusun oleh Morgan Stanley, dilaporkan bahwa AS sedang menghadapi tantangan inflasi. Dikhawatirkan inflasi akan berdampak pada lesunya permintaan masyarakat.
“Jika AS terus mengalami inflasi, Bank Federal akan memperketat siklus ekonomi dan ini dapat menyebabkan dolar AS menjadi lebih kuat. Dolar AS yang kuat juga dapat memperpanjang periode kenaikan suku bunga di Asia dan menarik pertumbuhan ekonomi China,” dia berkata. kata laporan itu.
(dna/dna)