Honolulu –
Gunung berapi terbesar di dunia, Mauna Loa, meletus untuk pertama kalinya dalam 38 tahun. Gunung berapi yang terletak di Hawaii ini meletus pada 27 November pukul 23.30 waktu setempat.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) yang dikunjungi detikEdu pada Selasa (29/11/2022) mengeluarkan peringatan ‘Awas’ dengan kode merah, status peringatan tertinggi. Dilansir BBC Indonesia, sebagian besar aliran lahar masih tertampung di puncak gunung, namun warga tetap waspada.
Dilansir Washington Post, sejauh ini aliran lahar tersebut tidak sampai merusak kota-kota di Hawaii yang didiami penduduk. Namun USGS telah memperingatkan sekitar 200.000 penduduk di Pulau Besar Hawaii bahwa “Letusan sangat dinamis dan lokasi aliran lahar dapat berubah dengan cepat”.
Pejabat setempat juga menginformasikan bahwa warga harus bersiap untuk mengungsi jika lahar mengalir ke pemukiman warga.
Menurut ilmuwan penanggung jawab Observatorium Gunung Api Hawaii, Ken Hon, letusan tersebut terjadi pada Minggu malam waktu setempat setelah serangkaian gempa besar yang terjadi di sekitar gunung tersebut.
Kenali Mauna Loa
Gunung ini terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Api Hawaii. Mauna Loa berarti ‘gunung panjang’ dalam bahasa Hawaii, menurut ensiklopedia Britannica. Tak heran, karena Mauna Loa mencakup setengah dari Pulau Besar atau Big Island atau Pulau Hawaii, pulau terbesar di Kepulauan Hawaii.
Menurut data USGS, gunung api ini memiliki ketinggian 4.169 meter di atas permukaan laut, dan memiliki luas lebih dari 5.179 km persegi, ditambah lagi area bawah lautnya diketahui lebih besar dan luas. Para ilmuwan menghitung volume gunung berapi terbesar di dunia sekitar 75 ribu meter kubik.
Aliran lahar paling awal Mauna Loa meletus ke dasar samudra dan bagian bawah air dari gunung api Hualālai atau Mauna Kea yang berdekatan antara sekitar 0,6 dan 1 juta tahun yang lalu. Itu mungkin muncul di atas permukaan laut sekitar 300.000 tahun yang lalu, dan telah berkembang pesat sejak saat itu.
Kubah ini memiliki panjang 120 km dan lebar 103 km. Moku’āweoweo, kaldera puncak, luasnya hampir 15 kilometer persegi dan kedalaman 180 meter.
Saat mendeskripsikan lokasi letusan dan aliran lava di Mauna Loa, para ilmuwan merujuk pada lima area luas gunung berapi tersebut. Area puncak merupakan bagian dari gunung berapi di atas 3.660 m, termasuk Kaldera Moku’āweoweo dan yang paling atas dari dua zona keretakan. Di bawah elevasi itu terdapat zona keretakan timur laut dan barat daya, serta sayap tenggara dan utara dan barat. Ahli geologi telah memetakan setidaknya 33 lubang radial di sektor utara dan barat gunung berapi, menunjukkan bahwa lava mungkin meletus dari sektor gunung berapi ini selain zona keretakan dan area puncak.
Sejak pertengahan abad ke-19, Zona Celah Timur Laut Mauna Loa telah meletus delapan kali: pada tahun 1843, 1852, 1855-1856, 1880-1881, 1899, 1935-1936, 1942, dan 1984. Aliran Lava Laut Utara Dapat mengalir ke utara, barat, barat laut, selatan dan barat daya.
Tonton Video “Gunung Api Terbesar di Dunia Meletus”.
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/nwy)
