Jakarta –
Biasanya, kembar identik terlihat sangat mirip. Hal ini karena kembar identik berasal dari sel telur dan sperma yang sama, sehingga memiliki materi genetik yang sama. Namun, ternyata kembar identik memiliki sidik jari yang berbeda satu sama lain.
Gen diketahui memainkan peran penting dalam pembentukan pola garis dan tonjolan yang kompleks di ujung jari. Jika gen memainkan peran penting dalam pembentukannya, mengapa pola sidik jari kembar identik berbeda?
Cara Membentuk Pola Sidik Jari
Sebelum membahas mengapa pola sidik jari pada kembar identik bisa berbeda, perlu dipahami bagaimana pola sidik jari terbentuk.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tiga keluarga molekul pemberi sinyal bekerja sama untuk menciptakan variasi pola sidik jari yang unik, seperti yang tertulis di halaman Science.
“Ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana fluktuasi kecil … dapat menghasilkan variasi pola (sidik jari) yang tak terbatas,” kata Roel Nusse, seorang ahli biologi perkembangan di Stanford Medicine yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Permukaan jari yang tidak rata membantu makhluk itu meningkatkan cengkeraman dan merasakan perbedaan tekstur. Sidik jari ini bisa ditemukan dari manusia hingga spesies lain yang bisa memanjat, seperti koala dan simpanse.
Sidik jari mulai terbentuk pada awal perkembangan janin, sekitar minggu ke-13 kehamilan. Tahap awal adalah pembentukan lekukan di ujung jari, yang dikenal sebagai punggungan primer.
Vena ini akan berkembang menjadi tiga pola utama yaitu susunan simetris yang disebut ‘whorls’ atau pusaran, pola lengkung yang lebih panjang disebut ‘loop’ atau lingkaran, dan bubungan segitiga yang dikenal sebagai ‘lengkungan’ atau jembatan.
Bagaimana Sidik Jari Kembar Berbeda?
Genetika Deni Headon dari University of Edinburgh dan rekannya menemukan bahwa gelombang sinyal kimia di jari-jari janin yang sedang berkembang menyebabkan munculnya depresi sidik jari yang berbeda pada setiap manusia, termasuk kembar.
Studi Headon dan rekannya tentang jaringan embrionik dalam jurnal Cell menemukan bahwa gen yang diekspresikan selama pembentukan sidik jari melewati tiga jalur pensinyalan yang berbeda. Jalur pensinyalan ini adalah protein yang membawa instruksi antar sel. Namun, setiap sinyal memiliki peran dalam mengarahkan pertumbuhan kulit di ujung jari.
Gen yang terlibat dalam dua jalur pertama, gen WNT dan BMP, bertanggung jawab membuat lekukan dan tonjolan pada sidik jari. Sementara itu, gen ketiga (EDAR) turut mengekspresikan WNT dalam mengembangkan alur sidik jari. Ketiganya bekerja sama untuk memberikan pembentukan tonjolan primer yang akan berkembang menjadi struktur sidik jari yang bergelombang.
Efek Anatomi Jari
Selain itu, keunikan bentuk bulat, lengkung, atau tonjolan dari setiap sidik jari bergantung pada anatomi jari dan waktu tertentu saat lekukan terbentuk di ujung jari. Tim peneliti menemukan bahwa tonjolan utama di dasar sidik jari terbentuk dari bagian atas bantalan jari, ujung jari di bawah kuku, dan di dekat buku jari.
Headon menjelaskan, dari ketiga titik tersebut, tonjolan sidik jari akan menyebar ke seluruh ujung jari seperti gelombang. Setiap baris menentukan posisi baris berikutnya. Jika bantalan jari besar, simetris, dan tonjolan sidik jari dimulai dari sana, maka pola sidik jari akan menjadi pusaran.
Sedangkan bantalan jari yang lebih panjang dan asimetris cenderung memiliki pola sidik jari seperti huruf U. Sedangkan bantalan jari yang lebih lambat dengan tonjolan sidik jari cenderung memiliki sidik jari yang terlihat seperti tonjolan.
Tonton Video “Mutasi Gen Bikin Wanita Ini Tak Peka Rasa Sakit dan Stres”
[Gambas:Video 20detik]
(dua/dua)