liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI

Mengenal Gua Braholo yang Baru Jadi Cagar Budaya, Rumah Ras Australo-Melanesoid

Mengenal Gua Braholo yang Baru Jadi Cagar Budaya, Rumah Ras Australo-Melanesoid


Jakarta

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim baru saja menetapkan 15 Cagar Budaya Nasional periode Januari-Oktober 2022. Salah satunya adalah Gua Braholo di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta yang merupakan pemukiman manusia prasejarah.

Berdasarkan hasil penggalian, diketahui bahwa Gua Braholo telah dihuni oleh manusia purba setidaknya sejak akhir Pleistosen hingga Holosen.

Situs purbakala tersebut ditemukan oleh Divisi Prasejarah Pusat Penelitian Arkeologi Nasional saat melakukan survei ke seluruh kawasan Gunung Sewu pada tahun 1996. Penemuan tersebut dilanjutkan dengan ekskavasi pada tahun 1997 dan 1998.

Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gua Braholo menunjukkan indikasi terkuat adanya okupasi melalui temuan permukaan, misalnya sisa-sisa fauna dan artefak batu yang melimpah.

Dihuni Sekitar 33.000-3.000 Tahun Lalu

Gua yang terletak di lereng bukit karst di Kampung Semugih ini diperkirakan telah dihuni sekitar 33.000 hingga 3.000 tahun yang lalu. Gua Braholo diklaim dihuni oleh komunitas besar dengan berbagai aktivitas.

Penggalian yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah DIY menemukan berbagai artefak dari berbagai lapisan tanah budaya.

Lapisan budaya terendah mewakili zaman Pleistosen akhir, menunjukkan artefak batu dan tulang fauna besar.

Kemudian, pada lapisan budaya yang berusia kurang lebih 12.000-6.000 tahun, artefak yang ditemukan tergolong teknologi pra-neolitik, misalnya perkakas batu, tulang, dan cangkang moluska.

Sedangkan pada lapisan budaya atas ditemukan artefak Neolitikum, antara lain pecahan tembikar, kapak persegi dan fosil tulang, beberapa jenis biji-bijian, dan pecahan tulang hewan.

Sebagian besar populasinya adalah Australo Melanesoid

Manusia prasejarah juga menggunakan Gua Braholo sebagai tempat pemakaman. Ditemukan tulang belulang 8 orang yang dimakamkan dengan sistem tertentu.

Praktik penguburan di situs ini diperkirakan terjadi pada kurun waktu sekitar 9.000-4.000 tahun yang lalu.

Menurut analisis morfologi, beberapa manusia purba yang terkubur di Gua Braholo memiliki karakter Australo-Melanesoid.

Migrasi masyarakat etnik ini ke Nusantara diperkirakan dimulai dari Daratan Asia Tenggara setidaknya 11.000 tahun yang lalu, saat permukaan laut naik.

Penelitian intensif di Gua Braholo pada tahun 1990-an berlangsung selama lima tahun. Misi tersebut dipimpin oleh Prof. Truman Simanjuntak dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta dan didukung oleh The Toyota Foundation.

Sekarang Gua Braholo ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya Nasional melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 58/M/2022.

Tonton Video “Penemuan Arkeologi di Indonesia yang Menghebohkan Dunia”
[Gambas:Video 20detik]
(baik/fase)