Pomalaa –
PT Vale Indonesia Tbk akan membangun kawasan industri nikel di Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang digadang-gadang sebagai penghasil nikel terbesar di dunia. Kemudian, lithium akan diproduksi dari sana sebagai bahan pembuatan baterai kendaraan listrik.
Proyek Blok Pomala seluas 20 hektar ini merupakan hasil kerjasama PT Vale dengan perusahaan asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Company. Kemudian akan dibangun kawasan penambangan nikel, peleburan atau pabrik nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL), serta pelabuhan. Setelah beroperasi, diperkirakan pabrik tersebut mampu memproduksi 120.000 ton nikel per tahun.
Tim detikcom berkesempatan mengunjungi langsung lokasi pembangunan tambang nikel, Minggu (27/11/2022). Untuk menuju area penambangan membutuhkan waktu yang cukup lama mengingat jarak dari pintu depan ke lokasi lebih dari 5 km. Tercatat seluruh area Blok Pomalaa tertutup tanah berwarna kemerahan khas area nikel.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Infrastruktur jalan sudah dibentuk sehingga kendaraan bisa lewat. Pengawasan keamanan juga sangat ketat mengingat kawasan ini merupakan kawasan industri pertambangan, dimana mobilisasi harus dibarengi dengan mobil satpam, didampingi pengunjung yang wajib memakai alat pelindung diri (APD).
Sesampainya di lokasi tambang, terlihat beberapa alat berat terparkir, mulai dari excavator hingga truk. Terlihat juga beberapa gundukan tanah dan tenda-tenda yang menandakan proses persiapan pembangunan telah dilakukan.
Head of Communications Vale Indonesia, Bayu Aji mengatakan, luas area penambangan atau mind development sekitar 36 hektare. Area ini saat ini dalam tahap pra-penambangan atau persiapan penambangan.
“Kalau pabriknya belum siap, tidak mungkin kami membangun tambang. Makanya kami sekarang dalam tahap pratambang,” kata Bayu kepada media, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin. (28). /11/2022).
Bersambung ke halaman berikutnya.