Jakarta –
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim kendaraan listrik lebih ekonomis daripada kendaraan berbahan bakar fosil. Menurut Budi Karya, biaya operasional harian kendaraan bertenaga listrik bisa lebih hemat hingga 75% dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil.
“Saat ini sudah banyak kendaraan listrik yang tampilannya keren, energinya bersih, ramah lingkungan, dan lebih irit dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil (BBM). motor bertenaga,” ujar Budi Karya dalam sosialisasi konversi kendaraan listrik, di Bulatan HI, Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2022).
Berdasarkan perhitungan Ditjen Perhubungan Darat, satu liter BBM setara dengan 1,2 Kwj listrik. Dengan harga listrik per kWh Rp 1.444 atau Rp 1.500, berarti harga listrik 1,2 kWh adalah sekitar Rp 1.700.
Artinya penggunaan kendaraan listrik jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan satu liter BBM yang saat ini harganya Rp 10.000-21.000.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menambahkan, sepeda motor listrik untuk menempuh jarak 30 km membutuhkan satu liter bensin. Harganya jika menggunakan Pertalite saja mencapai Rp 10.000 per liter.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun untuk menempuh jarak yang sama, sepeda motor listrik hanya membutuhkan listrik sebesar 1,2 Kw dengan biaya hanya Rp 1.700.
“Misalnya 30 km itu Rp. 10.000 untuk satu liter Pertalite, kalau sepeda motor listrik hanya butuh 1,2 Kwj sekitar Rp. 1.600-1.700, itu jauh sekali,” ujar Arifin di acara yang sama.
Apalagi menurut dia, sepeda motor BBM memiliki biaya perawatan yang mahal. Perhitungan kasar saja, setahun bisa menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk ganti oli dan servis bulanan. Tetapi motor listrik tidak harus melakukan ini.
“Jadi kalau motor ini tiap tahun ganti oli dan service lainnya bisa Rp 2,5 juta saja saya kira. Jadi kalau ada motor listrik tidak perlu ganti oli dan lain-lain, jadi lebih murah, “ucap Arifin.
(p/dna)