liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168

NASA Prediksi Manusia Bisa Menetap di Bulan pada Dekade Ini

NASA Prediksi Manusia Bisa Menetap di Bulan pada Dekade Ini


Jakarta

NASA telah meramalkan bahwa manusia dapat hidup di Bulan untuk waktu yang lama dalam dekade ini. Pemimpin pesawat ruang angkasa Orion Howard Hu mengatakan misi tersebut membutuhkan dukungan habitat.

Beberapa waktu lalu, NASA sendiri meluncurkan roket Artemis, membawa serta pesawat luar angkasa Orion.

Seperti dilansir BBC beberapa waktu lalu, jarak antara Orion dan Bulan kini sekitar 134.000 kilometer atau sekitar 83.300 mil.

Roket Artemis sendiri setinggi 100 meter dan diluncurkan dari Kennedy Space Center sebagai bagian dari misi NASA untuk membawa astronot kembali ke satelit Bumi.

Akan Kembali ke Bulan setelah Apollo 17

Di atas roket Artemis terdapat pesawat Orion yang tidak memiliki pilot, tetapi berisi manekin yang akan merekam efek penerbangan pada tubuh manusia.

“Kami sedang mengerjakan program yang sedang berlangsung dan pesawat akan membawa orang-orang yang akan mendaratkan kami kembali ke Bulan,” kata Hu, dikutip BBC, Senin (28/11/2022).

Ia menambahkan, jika misi ini berhasil, maka penerbangan selanjutnya akan didampingi oleh awak pesawat. Kemudian, akan dilanjutkan dengan penerbangan ketiga dimana astronot akan mendarat di Bulan untuk pertama kalinya sejak Apollo 17 pada Desember 1972 50 tahun silam.

Manusia Bisa Hidup di Bulan Dekade Ini

Sementara itu, misi yang sedang berlangsung, menurut Hu, berjalan lancar. Salah satu fase paling kritis dari misi Artemis I adalah mengembalikan Orion dengan selamat ke Bumi.

Wahana antariksa itu akan memasuki kembali atmosfer Bumi dengan kecepatan 38.000 kilometer/jam atau 32 kali kecepatan suara dan perisai bawahnya akan mendekati suhu 3.000 derajat Celcius.

Setelah keamanan komponen dan sistem Artemis diuji dan terbukti berfungsi, Hu mengatakan bahwa rencana selanjutnya adalah manusia akan hidup di Bulan dalam dekade ini.

Alasan utama untuk kembali ke Bulan adalah untuk memeriksa apakah ada air di kutub selatannya. Hu menjelaskan, air bisa diubah menjadi bahan bakar pesawat luar angkasa sehingga bisa menjelajah lebih jauh ke orang lain, misalnya ke Mars.

“Kami akan mengirim orang dan mereka akan tinggal di sana dan melakukan penelitian,” kata Hu.

“Sangat penting bagi kami untuk mempelajari sedikit lebih jauh dari orbit Bulan dan membuat langkah besar ketika kami pergi ke Mars,” lanjutnya.

Hu menyatakan, Artemis mampu menyediakan platform yang berkelanjutan dan mendukung sistem transportasi NASA di luar angkasa.

Sebagai catatan, Orion dijadwalkan kembali ke Bumi pada 1 Desember 2022.

Tonton Video “NASA Temukan Lokasi Potensial untuk Misi Pendaratan di Bulan”
[Gambas:Video 20detik]
(nah/nwy)