Jakarta –
Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) menjelaskan alasan di balik penerapan Kurikulum Mandiri. Salah satunya adalah materi pada kurikulum sebelumnya yang terlalu banyak.
Hal itu disampaikannya pada Perayaan Hari Guru Nasional yang disiarkan langsung di YouTube Kemendiknas RI pada Sabtu (26/11).
“Sebagian besar kurikulum kami adalah materi. Apakah Anda setuju?” tanya Nadiem kepada para guru yang hadir dalam upacara tersebut.
Ia menjelaskan, Kurikulum Merdeka dirancang lebih ramping, sehingga guru memiliki waktu lebih banyak untuk mempelajari setiap mata pelajaran.
“Makanya kami melakukan penyederhanaan [kurikulum] sehingga guru dapat belajar lebih banyak lagi,” ujarnya.
Lulusan Universitas Harvard ini mengaku, Kurikulum Merdeka sebenarnya terinspirasi dari semangat para guru dalam berinovasi. Kurikulum Merdeka dapat menjawab kebutuhan guru untuk inovatif dan kreatif.
“Berkat semangat ibu dan bapak, sistem pendidikan Indonesia memasuki babak baru. Dengan Kurikulum Mandiri yang lebih memberikan kebebasan kepada guru, guru dapat mengembangkan pembelajaran kreatif yang membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan,” jelasnya.
Tanggapan Nadiem Soal ‘Perubahan Kurikulum Menteri Perubahan’
Salah seorang guru bertanya kepada Nadiem soal perubahan kurikulum setelah 2024, di mana Menteri Pendidikan pengganti akan diganti.
“Pertanyaannya juga sangat sulit untuk dijawab,” katanya Nadiem.
“Dari Sabang sampai Merauke sampai Sempadan pertanyaannya sering seperti ini,” selorohnya.
Nadiem mengatakan, sebelum Kemendikbud memutuskan suatu kebijakan, mereka menanyakan seberapa sulit untuk membalikkan kebijakan tersebut.
“Setiap inisiatif yang kami jalankan selalu dirancang untuk sulit dibalikkan,” katanya.
Nadiem mengatakan, dalam Kurikulum Merdeka ada program Mobilisasi Guru dimana guru-guru terpilih akan ditugaskan untuk menggerakkan masyarakat belajar di sekolah dan daerahnya. Guru-guru ini kemudian dapat diangkat menjadi Kepala Sekolah atau jabatan strategis di sekolahnya. Nadiem yakin guru mengemudi ini akan memperjuangkan perubahan.
“Misalnya, sudah ada 50-100 ribu guru mengemudi dan setengahnya tidak mau ada hubungannya dengan perubahan kebijakan, padahal sudah di posisi pimpinan dan akan mendorong perubahan,” yakin Nadiem.
Selain itu, Kurikulum Merdeka dirancang oleh guru dan untuk guru. Dalam proses itu, Nadiem mengaku melibatkan para guru dalam penyusunan Kurikulum Mandiri.
“Guru diundang ke dalam kurikulum. Jika anak-anak sudah senang dengan proyek pembelajaran dasar, siapa yang berani mengambilnya dari anak-anak kita?” kata Nadiem.
Diam Pak Menteri, sebenarnya keputusan kurikulum bukan di pemerintah, tapi di guru, orang tua, mahasiswa, dan dosen yang tergabung di dalamnya. Kurikulum Kemerdekaan.
“Jika hal ini terus berlanjut, pemerintah pasti akan memprioritaskannya,” pungkasnya.
Simak Video “Elon Musk Ungkap Rahasia Tetap Produktif pada Nadiem Makarim”
[Gambas:Video 20detik]
(nir/nwy)