Jakarta –
Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel resmi masuk dalam Jakarta Islamic Index atau JII130. Indeks tersebut memuat 30 besar emiten yang memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip syariah, serta memiliki fundamental bisnis yang baik, tata kelola yang baik, dan likuiditas.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, dalam pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI), saham MTEL juga masuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia dan JII70. Masa berlaku konstituen saham penduduk JII, ISSI dan JII 70 berlaku mulai Desember 2022 hingga Mei 2023.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan BEI mengikutsertakan MTEL sebagai penghuni baru JII30. Kami berharap hal ini dapat mendorong kinerja saham MTEL menjadi lebih baik di masa mendatang dan memberikan nilai terbaik bagi pemegang saham,” ujarnya dalam keterangan tertulis , Minggu (12/4/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sebelumnya pada 21 September, BEI juga memasukkan saham MTEL sebagai anggota baru indeks ESG Leaders BEI. Selain itu, saham MTEL sebelumnya telah masuk dalam FTSE Global Index untuk seri Mid-Cap, FTSE All-World, FTSE All-Cap dan FTSE Total Cap. MTEL menjadi satu-satunya saham dari Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam 4 kategori tersebut pada 20 Juni 2022.
Teddy mengungkapkan, JII yang beranggotakan 30 orang dinilai sesuai dengan prinsip syariah yang menjadi acuan seluruh reksa dana syariah di Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Oktober 2022 nilai reksa dana syariah yang dikelola di Tanah Air mencapai Rp 40,33 triliun dengan 271 produk reksa dana syariah.
Pangsa pasar reksa dana syariah mencapai 7,78% dibandingkan reksa dana konvensional. Dengan prospek produk investasi syariah yang positif karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, prospek reksa dana syariah akan semakin positif di masa mendatang.
Pada penutupan perdagangan, Rabu (30/11/2022), saham MTEL mencatatkan penguatan 2,07% di Rp 740 per saham. Dalam sepekan terakhir, saham MTEL juga melonjak 4,23%. Tercatat baru setahun anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi ini mencatatkan sahamnya di BEI pada 22 November 2021. Namun, MTEL tumbuh menjadi perusahaan menara (towerco) terbesar. di Asia Tenggara yang memiliki 35.051 menara telekomunikasi.
Hingga kuartal ketiga 2022, Mitratel berhasil membukukan pendapatan yang melonjak 11,5% menjadi Rp 5,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 5,02 triliun. Pertumbuhan bisnis perusahaan terus secara konsisten lebih tinggi dari pertumbuhan industri. Hal inilah yang membuat laba Mitratel meningkat signifikan dengan Laba Bersih meningkat sebesar 18,1% dibandingkan tahun lalu.
“Mitratel terus menyediakan roadmap menuju Digital Infraco untuk pengembangan portofolio yang berfokus pada penyediaan infrastruktur berbasis fiber optic/tower untuk memenuhi kebutuhan operator telekomunikasi,” jelas Teddy.
Tonton Video “Saham Apple Jatuh Setelah Demonstrasi Pabrik iPhone”
[Gambas:Video 20detik]
(zf/das)