Jakarta –
Satgas Pangan menyangkal adanya tanda-tanda penimbunan Oilita sebanyak 500 ton di gudang penyimpanan PT Bina Karya Prima Gudang Ex Hargas di Marunda, Jakarta Utara yang digerebek Zulkifli Hasan pada Selasa (7/2/2023).
Kepala Subbag Satgas Pangan, Kombes Pol Iksantyo Bagus Pramono mengatakan, Minyakita belum ditimbun, namun belum disalurkan.
“Tidak, tidak (menimbun). Stoknya tidak dibagikan begitu saja. Mereka berhasil menghapusnya,” ujarnya di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurutnya, PT BKP akan mempercepat distribusi 500 ton Minyakita ke beberapa pasar tradisional di Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Ya segera agar barangnya tidak terbatas,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas melakukan pemeriksaan mendadak (sidak) di gudang penyimpanan Oilita PT Bina Karya Prima Gudang Ex Hargas di Marunda, Jakarta Utara. Dalam kesempatan itu, diketahui ada 500 ton Minyakita yang belum disalurkan.
“Di sini kita temukan banyak 555.000 liter atau 500 ton, artinya setengah juta liter lebih atau kalau perlu 1 liter setengah juta botol lagi,” kata Zulhas usai melakukan pemeriksaan di PT Bina Karya Prima Gudang Ex Hargas di Marunda. , Jakarta Utara, Selasa (7/2/2023).
Zulhas menjelaskan, Minyakita telah diproduksi sejak Desember 2022 sebanyak 500 ton, namun perusahaan sengaja tidak mendistribusikannya. Dia mengatakan, perseroan memberikan alasan belum menerima bagian ekspor dari kewajiban pasar domestik (DMO) yang telah dilakukan pabrikan.
Dia memastikan 500 ton Minyakita akan segera didistribusikan ke pasar tradisional. Zulhas menargetkan bisa mendistribusikannya ke pasar di wilayah Jawa dalam waktu tiga hari.
“Jangan ke pasar modern dulu, jadi ke pasar rakyat dulu. Kalau masih ada lagi, Jawa-Sumatera,” ujarnya.
Jadi, selama penggerebekan, 500 ton Minyakita disegel. Kemudian didistribusikan kepada masyarakat melalui pasar tradisional. Zulhas juga mengatakan distribusi ke ritel modern juga akan dikurangi terlebih dahulu untuk memasok pasar tradisional.
“Apalagi di pasar rakyat, kalau pasar rakyat lebih ramai baru bisa masuk ke ritel modern. Jadi kalau retailnya kurang, maklum kenapa oilita ini untuk pasar rakyat kalau ada lebih. Kalau sekarang ada, tidak ada. banyak premium di ritel, “katanya.
(dna/dna)