Jakarta –
Siapa yang tidak senang saat menerima kabar diterima kuliah di luar negeri? Tentang situasi ini sedang dialami oleh Judha Hoka Wishika.
Apalagi tidak hanya 1, tapi ada 11 universitas luar negeri yang membuka ruang bagi Judha untuk melanjutkan studinya. Siswa Sekolah Menengah Pradita Dirgantara diterima di National University of Singapore (NUS) hingga Monash University di 13 program studi.
Mahasiswa berkacamata ini berhasil memperoleh letter of acceptance (LoA) untuk berbagai jurusan terkait ilmu komputer hingga matematika-fisika.
“Memang jurusan utama yang ingin saya kejar adalah ilmu komputer dan itu sudah saya pertimbangkan ke depan untuk karir saya juga,” ujar Judha dalam perbincangan dengan detikEdu, Rabu (7/6/2023).
“Aku juga sedang mencari jurusan yang sangat aku sukai,” lanjutnya.
Judha mengaku sejak masuk SMA, dirinya memiliki keinginan untuk kuliah di luar negeri. Namun, tekadnya bulat saat ia masuk kelas 12.
“Jadi disitu saya benar-benar membuat komitmen kalau saya memang ingin kuliah di luar negeri, kemudian saya terus berdiskusi dengan para guru apa saja dokumen yang saya butuhkan untuk bisa masuk universitas ini,” ujarnya.
Diterima 11 Kampus-13 Prodi
Universitas Nasional Singapura (NUS), Teknik Komputer (Singapura) King College London (KCL), Ilmu Komputer (Inggris) Universitas Michigan-Ann Arbor, Ilmu Komputer (Amerika Serikat) Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Teknik Elektro dan Elektronika ( Singapura) )Universitas Toronto, Ilmu Komputer (Kanada)Universitas Toronto, Ilmu Matematika dan Fisika (Kanada)Universitas British Columbia, Sarjana Sains-Ilmu Komputer (Kanada)Universitas British Columbia-Kampus Vancouver, Fakultas Sains Terapan ( Kanada) Universitas Melbourne, Sarjana Ilmu Komputer (Australia) Universitas Sydney, Sarjana Kehormatan Teknik-Rekayasa Perangkat Lunak (Australia) Universitas Australia Barat, Komputasi dan Ilmu Data (Australia) Universitas New South Wales (UNSW), Ilmu Komputer ( Australia) Monash University, Bachelor of Science Computers (Australia).
Dukungan dari Sekolah
Judha mengaku sekolah memberikan dukungan baginya untuk mendaftar melanjutkan studi ke luar negeri. Pihak sekolah membantu menyiapkan berkas-berkas seperti raport dan esai, hingga pembuatan paspor.
“Sekolah sudah datang langsung ke orang-orang dari imigrasi. Pembuatan paspor November lalu,” ujarnya.
Selain itu, Judha mengaku sekolahnya memudahkannya belajar IELTS.
“Untuk persiapan IELTS dan lain-lain dari guru Pradita dan saya juga mendapat nilai yang cukup bagus, Alhamdulillah 7,5,” kata Judha.
Simak video “Putri Alya Rohali Bagikan Tips Lolos Kampus Luar Negeri”
[Gambas:Video 20detik]
(nah/nwy)