Jakarta –
Huru hara atau ‘bullying’ yang menimpa seorang siswa SMP swasta di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/11/2022). Setelah menerima tindakan tersebut, korban malah dilarikan ke rumah sakit.
Dikutip dari detikJabar, Kabid Humas Polrestabes Bandung AKP Rose membenarkan bahwa sejumlah mahasiswa telah mem-bully temannya. Bullying terjadi di sebuah sekolah dasar swasta di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.
“Kejadiannya pada Kamis 17 November 2022 sekitar pukul 09.15 WIB di kelas 9 SMP,” kata Rose melalui SMS, Sabtu (19/11).
Rose mengatakan, Polsek Ujungberung saat ini sedang mengusut kasus ini. “Benar kejadian itu terjadi, saat ini Polres Ujungberung sedang melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Psikolog Rosdiana Setyaningrum mengatakan ada beberapa kemungkinan di balik perundungan, ketika mereka (pelaku) menggunakan ‘kekuatan’ untuk menindas seseorang yang dianggap lemah.
“Jadi kalau misalnya dibully di sekolah bisa di-bully di rumah atau di lingkungannya. Di rumah bisa atau misalnya dengan tetangga, pokoknya lingkungan terdekat, atau keluarga besar,” kata Rosdiana saat dihubungi detik.com , Minggu (20/11).
“Bagi mereka, wajar saja orang yang lebih berkuasa, apa pun arti dari ‘kekuasaan’ adalah menindas mereka yang dianggap lebih lemah,” imbuhnya.
Balas Dendam Aktor dengan Masa Lalu?
Lebih lanjut, Rosdiana mengungkapkan bahwa pelaku bully bisa saja sebenarnya melakukan balas dendam di masa lalu. Namun, motif pelaku sebenarnya perlu diketahui lebih dalam.
“Misalnya pihak sekolah melihat ada anak yang membully, perlu ditindak dengan baik, menanyakan dari mana dia belajar bullying, misalnya apakah dia benar-benar trauma dibully, betul, atau misalnya dia mendapatkan contoh seperti itu. , ” katanya.
“Kalau harus menerima konsekuensinya, keluarga harus dilibatkan,” lanjutnya.
Simak Video “Viral ‘Fetish ID Card’ Diduga Penipuan, Kata Dokter Boyke”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)