Jakarta –
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga angkat bicara soal isu perkeretaapian Argo Parahyangan akan ‘disuntik mati’ saat Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) beroperasi tahun depan.
Arya menjelaskan, sejauh ini proses di pemerintah terkait hal tersebut masih dalam tahap pembahasan.
“Sejauh ini masih dalam pembahasan. Masih lama, masih 7 bulan (operasional KCJB). Jadi tidak ada yang perlu dihentikan dan sebagainya,” kata Arya, saat dihubungi detik.com, Sabtu (12/03/ 2019). 2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kereta Cepat Lebih Praktis
Di sisi lain, menurut Arya KCJB lebih praktis ketimbang KA Argo Parahyangan. Dalam hal ini, dia menekankan waktu tempuh dan harga tiket kereta kelas eksekutif dan mewah.
Arya mencoba membandingkan keduanya. Katanya, tiket KA Eksekutif Argo Parahyangan biasanya dibanderol Rp 150-170 ribu dengan waktu tempuh 3 jam. Sedangkan untuk kelas luxury bisa mencapai Rp 400.000.
“Jadi 3 jam. Ini mobil cepat Rp 250 ribu 30 menit,” jelas Arya saat dihubungi detik.com, Sabtu (12/3/2022).
Terkait isu KCJB tidak sampai ke Kota Bandung, Arya menjelaskan, di Padalarang sendiri akan ada pengumpan atau transportasi khusus yang terintegrasi dengan kereta cepat.
Feeder ini akan terus mengangkut penumpang menuju Kota Bandung, sehingga total waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi sekitar 1 jam. Kemudian untuk tarif, jika dijumlahkan dengan tarif pengumpan maka total tarif antara Rp 250-300 ribu.
“Jadi silahkan dipertimbangkan saja. Coba kita pilih mana yang Rp 150-170 ribu, 3 jam. Dengan Rp 250-300 ribu tapi satu jam. Coba bandingkan seperti itu, untuk kalangan menengah ke atas,” dia berkata.
Berdasarkan perhitungan itu, menurut dia, kereta cepat lebih praktis untuk kalangan menengah ke atas dari segi tarif dan waktu tempuh.
“Itu menjadi pertimbangan para penikmat kereta, khususnya kereta eksekutif Parahyangan dinikmati oleh kalangan menengah ke atas,” ujarnya.
Bersambung ke halaman berikutnya.