Doha –
Michy Batshuayi menjadi pengecualian saat timnas Belgia menghadapi timnas Kanada di Piala Dunia 2022. Penyerang berusia 29 tahun itu juga menari mengikuti ‘musik’ untuk mendukung tim lawan, ‘Kanada, Kanada, Kanada’.
Dalam laga di Stadion Ahmed bin Ali, Rabu (23/11/2022) malam waktu setempat, Belgia menang 1-0 atas Kanada. Tembakan Michy Batshuayi di menit akhir babak pertama menentukan keberhasilan The Red Devils meraih tiga poin.
Saya melihat gairah suporter Kanada melambung tinggi di laga itu. Semangat Les Rouges terlihat di atas lapangan. Ya, itu bisa dimengerti. Kanada kembali ke Piala Dunia setelah 36 tahun.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kanada Kekurangan Penyelesaian Akhir
Yang mengejutkan saya, Kanada bahkan bermain lebih eksplosif daripada Belgia. Anak asuh Roberto Martinez mendapat tekanan dari Alphonso Davies cs selama 90 menit pertandingan.
Tajon Buchanan, Junior Hoilett dan Davies terus membombardir gawang Belgia yang dikuasai Thibaut Courtois. Total, Kanada melepaskan 22 tembakan dan hanya tiga yang tepat sasaran. Satu tembakan tepat sasaran termasuk penalti dari Davies yang berhasil ditepis Courtois.
Sepanjang pertandingan, Kanada menguasai 46 persen penguasaan bola. Tapi, mereka bisa membuat lebih banyak ancaman ke gawang lawan.
Sebagai tim yang sudah lama tidak mengikuti Piala Dunia, Kanada tidak menunjukkan diri kalah dari tim peringkat ketiga Piala Dunia 2018. Namun, mereka tetap perlu mengasah ketenangan di gawang lawan.
Kanada dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Mereka menjadi tuan rumah bersama Amerika Serikat dan Meksiko. Dengan penampilan Canada pagi ini, bukan tidak mungkin mereka akan memberikan kejutan saat bermain di kandang sendiri.
Sisa-sisa Generasi Emas Belgia
Belgia masih diperkuat beberapa pemain generasi emas. Eden Hazard, Kevin de Bruyne, Axel Witsel, dan Courtois masih masuk skuat Piala Dunia 2022.
Tadi malam, Belgia tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya. Tekanan Kanada membuat Belgia kesulitan mengumpan bola ke area permainan lawan.
Aksi De Bruyne seperti di Manchester City tidak terlihat. Dalam catatan Whoscored, ia hanya mampu mencatatkan 4 key pass.
Sedangkan Eden Hazard tak mampu memberikan kontribusi maksimal. Tampil selama 62 menit sebagai gelandang serang, pemain Real Madrid itu tak mampu melepaskan tembakan ke gawang lawan.
Di laga ini, Belgia merasa beruntung memiliki Batshuayi dan Courtois. Ada peran besar bagi kedua pemain agar Belgia menang.
Courtois menggagalkan penalti Davies pada menit ke-11. Belgia mendapat hadiah penalti setelah tinjauan VAR menunjukkan handball Yannick Carrasco memblok tembakan Buchanan. Courtois menebak arah tembakan Davies.
Gol Belgia tercipta dari umpan akurat Alderweireld di menit akhir babak pertama, menuju jantung pertahanan Kanada. Batshuayi mampu memenangkan perebutan bola dengan bek asal Kanada itu, gol kemenangan pun tercipta.
Skuad tua Belgia -dengan rata-rata usia skuad 27,8 tahun-, mengandalkan pemain berkepala tiga. Di belakang, Jan Vertonghen (35 tahun) dan Alderweireld (33 tahun) menjadi pilar utama. Sementara di lini serang, De Bruyne (31 tahun) dan Eden Hazard (31 tahun) menjadi tumpuan utama.
Dari laga tadi malam, generasi emas Belgia kini telah memasuki masa terakhirnya sebagai pesepakbola.
“Hari ini kami tidak bermain dengan bakat dan kualitas kami yang biasa dengan bola, tetapi Anda tidak memenangkan Piala Dunia jika Anda tidak menunjukkan sisi lain permainan,” kata pelatih Belgia Roberto Martinez usai pertandingan.
Tarian Batshuayi Menanggapi Jeritan ‘Kanada, Kanada, Kanada’
Umpan tajam dari Alderweireld menerobos pertahanan ketat Kanada. Michy Batshuayi melepaskan diri dari pertahanan Kanada menjelang akhir babak pertama, kemudian melakukan tendangan bebas sambil jatuh ke tanah.
Kekerasan suporter Kanada, yang menarik perhatian saya lebih dari suporter Belgia, disambut dengan selebrasi gol dansa dari Batshuayi.
Pendukung Kanada tidak serta merta tinggal diam. Mereka terus memberi semangat kepada Alphonso Davies cs, sayang bagi mereka tidak ada gol yang tercipta hingga peluit panjang dibunyikan oleh wasit.
Tribun Stadion Ahmed bin Ali sangat antusias dengan penyelesaian akhir lini serang Kanada. Courtois masih menjadi tembok tebal yang sulit dirobohkan. Ada tiga penyelamatan dari kiper Real Madrid.
Michy Batshuayi menari di depan fans Kanada Foto: Getty Images/PressFocus/MB Media (biaya/aff)