Jakarta –
Sudah hampir tiga tahun sejak wabah COVID-19. Selama itu, banyak varian COVID-19 terus bermunculan dan gejala utama virus terus berubah.
Studi Kesehatan Zoe, sebelumnya merupakan studi gejala COVID-19 yang berbasis di Inggris, mengidentifikasi gejala virus yang paling umum. Hasil penelitian ini didasarkan pada lebih dari 4 juta orang yang melaporkan gejala mereka di aplikasi.
Dikutip Everyday Health, menurut analisis terbarunya, gejala umum varian Omicron sering ditemukan seperti flu. Namun dapat bervariasi tergantung status vaksinasi dan jumlah dosis vaksin.
Faktanya, penelitian tersebut juga menemukan bahwa orang yang mendapatkan vaksinasi lengkap (dua dosis) melaporkan lebih sedikit gejala. Tidak hanya itu, gejalanya juga umumnya hilang dalam waktu yang lebih singkat.
Gejala COVID-19 Berdasarkan Dosis Vaksin
Para peneliti dari King’s College London, Rumah Sakit Umum Massachusetts, Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan di Boston, dan Universitas Stanford di California yang juga terlibat dalam penelitian tersebut, merinci gejala COVID-19 yang terbagi menjadi tiga kategori pada manusia. yang sudah divaksinasi dengan satu dosis, dua dosis, dan yang belum mendapat vaksin. Ini penjelasannya.
1. Bagi yang sudah menerima 2 dosis vaksin
Sakit tenggorokan, pilek, hidung tersumbat, batuk terus-menerus, sakit kepala
Para peneliti juga melaporkan bersin sebagai salah satu gejalanya. Seseorang disarankan untuk melakukan tes PCR/antigen swab jika mengalami bersin terus menerus tanpa sebab yang jelas.
2. Bagi yang sudah mendapatkan 1 dosis vaksin
Sakit kepala Dingin Sakit tenggorokan Bersin Batuk terus menerus
3. Bagi yang belum divaksin
Sakit Kepala Sakit tenggorokan Demam Pilek Batuk terus menerus
Mengapa Gejala Umum COVID-19 Berubah?
Spesialis penyakit menular dan profesor kedokteran di Stanford, Dean Winslow, MD mengatakan bahwa tidak ada alasan yang jelas untuk perubahan gejala ini. Dia menyebut penelitian ini berdasarkan apa yang dilihat dokter dari pasien selama beberapa bulan terakhir.
Winslow kemudian menjelaskan bahwa hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kemampuan virus untuk berkembang, serta tingkat kekebalan yang lebih tinggi pada populasi akibat vaksinasi dan infeksi sebelumnya.
Simak video “Perbedaan Mencolok Gejala Awal Covid-19 dan Cacar Monyet”
[Gambas:Video 20detik]
(suk/suk)