Jakarta –
Sepanjang sebulan terakhir, tercatat 143.405 kasus kumulatif COVID-19 di Indonesia dengan penambahan kasus tertinggi pada 16 November dengan total 8.486 pasien. Angka ini menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Laporan Situasi WHO, yang dirilis pada 22 November, mengacu pada peningkatan jumlah insiden tingkat nasional dalam lima minggu terakhir. Pasalnya, peningkatan tersebut hampir terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, kecuali wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
“Pada 20 November, kejadian kasus per 100.000 penduduk adalah 15,0 secara nasional; peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan kejadian kasus sebelumnya sebesar 4,1 pada laporan WHO bulan Oktober,” tulis WHO dalam laporannya, dikutip Jumat (25/2). 11/2022) ).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Artinya secara nasional kasus COVID-19 masih berada di level 1 yaitu kurang dari 20 per 100.000 penduduk. Namun jika dilihat lebih detail, kasus insiden di Jawa-Bali sudah melampaui level 1 dalam contagion atau penularan masyarakat.
Alasan WHO Tetapkan COVID-19 Jawa-Bali Level 2
WHO mencatat kejadian kasus di Jawa dan Bali yaitu 22,5 per 100.000 penduduk. Artinya daerah ini masuk kategori level 2 karena tingkat penularan masyarakat sudah melebihi 20. Sedangkan Sumatera masuk kategori level 3 dengan 68,3 per 100.000 penduduk. Menurut WHO, level 3 terjadi ketika suatu daerah melaporkan 50 hingga kurang dari 150 kasus insiden per 100.000 penduduk.
Meski begitu, beberapa daerah seperti Pulau Kalimantan cukup rendah yakni 11,5 per 100 ribu penduduk dan Nusa Tenggara-Maluku-Papua tercatat 5,2 kasus per 100 ribu penduduk.
Jawaban Menteri Kesehatan
Terkait hal itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tren peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia terjadi karena sub varian Omicron XBB dan BQ.1 yang akan terus meningkat. Ia mengatakan, dalam waktu dekat kasus harian akan berada di puncak rata-rata dengan prediksi bisa mencapai 10-15 ribu sehari.
“Covid-19 sekarang akan meningkat dan akan terus meningkat. Setiap hari kita kaji bahwa puncaknya hampir tercapai. Estimasi Desember ini harus tercapai,” ujarnya menanggapi pertanyaan WHO yang menetapkan Jawa-Bali pada level 2 untuk COVID-19, saat ditemui di hotel Shangri La, Jumat (25/11/2022).
Sejauh ini, kasus harian tertinggi COVID-19 telah dilaporkan sebanyak 9.000. Menkes mengatakan, berkaca pada apa yang terjadi di negara lain, jumlah tambahan infeksi COVID-19 per hari disebut jauh lebih tinggi.
“Sudah berapa capaiannya? Kalau di negara lain lebih tinggi BA.4 dan BA.5. Sekarang kita juga lebih tinggi 8 ribu? Tapi kita tidak akan setinggi BA.1,” kata Menkes.
“Jadi saya kira kita sudah mencapai 20 ribu, kita masih oke,” pungkasnya.
BERIKUTNYA: Detail Kasus di Indonesia
Tonton Video “Studi AS Ungkap Covid-19 Perparah Kerusakan Otak Jangka Panjang”
[Gambas:Video 20detik]