liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Tsunami COVID Kini Landa Jepang, Angka Kematian Naik usai Longgarkan Pembatasan

Tsunami COVID Kini Landa Jepang, Angka Kematian Naik usai Longgarkan Pembatasan

Jakarta

Jepang dinobatkan sebagai negara dengan angka kematian terendah di dunia akibat virus COVID-19. Namun rekor tersebut tak bertahan lama sejak akhir tahun 2022.

Database COVID Universitas Harvard mencatat jumlah kematian akibat COVID-19 di Jepang mencapai angka tertinggi sepanjang masa pada 20 Januari. Angka ini mengalahkan Inggris, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Sejak tahun 2020, Jepang menerapkan ‘lockdown’ terhadap turis asing hingga pertengahan Juni 2022. Negara Sakura ini juga membuka perbatasannya dengan hati-hati.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Saat berkunjung, wisatawan asing diwajibkan mengikuti paket wisata, membeli asuransi kesehatan, dan memakai masker di tempat umum. Beberapa siswa di sekolah tersebut juga dilarang berbicara sambil makan selama dua tahun.

Pakar kesehatan mengatakan ketika pembatasan dilonggarkan, kasus justru melonjak. Hal ini dikarenakan tingkat imunitas warga negara Jepang yang rendah.

Para ahli mengatakan bahwa sebagian besar kematian akibat COVID-19 didominasi oleh lansia dengan kondisi medis yang mendasarinya. Ini kontras dengan rangkaian kematian sebelumnya yang disebabkan oleh pneumonia dan sering masuk ke perawatan intensif.

“Juga sulit untuk mencegah kematian ini dengan pengobatan,” kata salah satu ahli virologi Jepang, Hitoshi Oshitani dikutip dari BBC.

“Akibat munculnya varian dan subvarian penentang kekebalan serta kekebalan yang melemah, semakin sulit untuk mencegah infeksi,” lanjutnya.

Oshitani, yang merupakan penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pengawasan dan tanggapan penyakit menular, mengatakan jumlah kematian akibat COVID-19 kini tersebar di seluruh negeri. Padahal sebelum varian Omicron menyerang, angka kematian tertinggi justru terjadi di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka.

“Di daerah yang lebih kecil dan daerah pedesaan, proporsi penduduk lanjut usia lebih tinggi dari rata-rata nasional. Perubahan pola geografis ini juga dapat berkontribusi pada tren peningkatan kematian,” kata Oshitani.

Jepang memiliki jumlah lansia terbesar di dunia, dan jumlah lansia meningkat setiap tahun sejak 1950.

“Lansia yang terinfeksi di panti jompo atau di kelompok masyarakat tidak segera mendapat perawatan,” kata ahli epidemiologi Kenji Shibuya.

Penanganan yang lebih cepat memang sangat membantu, namun COVID-19 di Jepang tergolong penyakit kelas dua atau ‘sangat berbahaya’. Oleh karena itu, hanya rumah sakit yang ditunjuk oleh pemerintah yang dapat mengoperasikannya. Di sisi lain, rumah sakit juga kewalahan dengan jumlah kasus yang terus meningkat.