Jakarta –
World Health Organization (WHO) merilis laporan situasi COVID-19 November di Indonesia, terjadi peningkatan signifikan selama lima minggu berturut-turut. Bahkan, kejadian kasus penularan COVID-19 di DKI meningkat menjadi level 2, sedangkan Sumatera berada di level 3.
Selain itu, tren jumlah pasien COVID-19 rawat inap di RS DKI Jakarta kembali meningkat jika dibandingkan dengan pekan terakhir Oktober 2022. Misalnya, pada 20 November, sebanyak 1.231 pasien dirawat di rumah sakit akibat infeksi COVID-19.
“Ini merupakan peningkatan sekitar 185 persen dibandingkan dengan 431 rawat inap yang dilaporkan pada periode yang sama di bulan Oktober,” demikian laporan WHO yang dikeluarkan pada 22 November, dikutip Minggu (27/11/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Tren peningkatan serupa terlihat pada jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri. Dibandingkan Oktober, kenaikannya bahkan mencapai 322 persen.
Hal ini berdasarkan pantauan pada 20 November lalu, 21.965 pasien menjalani isoman, sedangkan Oktober lalu ‘hanya’ 5.198 kasus.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengakui tren kasus COVID-19 di tanah air akan terus meningkat maksimal dalam dua minggu ke depan. Perkiraan ini merupakan analisis serupa yang terjadi di beberapa negara, seperti Singapura.
“Covid-19 sekarang akan meningkat dan akan terus meningkat. Kita pelajari setiap hari puncaknya hampir tercapai. Estimasi Desember ini harus tercapai,” ujarnya saat ditemui di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2022). ).
“Berapa banyak yang sudah dicapai? Di negara lain, BA.4 dan BA.5 lebih tinggi. Sekarang kita juga lebih tinggi 8.000? Tapi kita tidak akan setinggi BA.1. Jadi saya pikir kita sudah mencapai 20.000, kita masih oke,” tutupnya.
Simak Video “Ada 74 Persen Pasien Covid-19 Mengalami Gejala Parah di Rumah Sakit Yang Belum Diberi Booster”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/atas)