liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI

Was-was COVID Meledak Lagi Imbas Varian Arcturus, India Kembali Wajibkan Masker!

Was-was COVID Meledak Lagi Imbas Varian Arcturus, India Kembali Wajibkan Masker!


Jakarta

India mencatat hampir 6.000 kasus baru COVID-19 pada Minggu (9/4/2023). Menurut data pemerintah setempat, jumlah kasus aktif di sana mencapai 35.000 kasus.

Melihat situasi tersebut, Kementerian Kesehatan India mulai mempersiapkan rumah sakit untuk menangani kasus COVID-19. Meski jumlah kasus aktif di India masih tergolong rendah, para ahli mengimbau kehati-hatian untuk menghentikan penyebaran COVID-19.

Sebelumnya, India dilanda gelombang kedua COVID-19 yang mematikan pada tahun 2021. Hal ini membuat pemerintah diserang karena banyak rumah sakit kehabisan oksigen dan area perawatan kritis.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Saat ini India kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang disebabkan oleh varian baru Omicron XBB.1.16 atau varian Arcturus. Sampai saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masih memantau subvarian dan penyebarannya di India.

Namun, sejauh ini para ahli mengungkapkan bahwa varian tersebut tidak mematikan.

“Ini telah beredar selama beberapa bulan. Kami belum melihat perubahan keparahan pada individu atau populasi, tetapi itulah mengapa kami menerapkan sistem ini,” kata kepala teknis COVID-19 WHO Maria Van Kerkhove, baru-baru ini dikutip oleh BBC, Senin (10/4).

Belakangan ini, kasus COVID-19 di beberapa kota di India meningkat drastis. Namun, tidak ada peningkatan rawat inap yang signifikan akibat lonjakan ini.

Untuk mengantisipasi lonjakan rawat inap, rumah sakit umum dan swasta melakukan latihan kesiapsiagaan yang diawasi langsung oleh Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya, dan menteri kesehatan negara bagian lainnya.

Dalam pertemuan daring yang digelar pada 7 April lalu, Mandaviya juga meminta petugas kesehatan mengidentifikasi titik-titik darurat dengan melacak kasus terkait penyakit pernapasan. Selain itu, ia juga berpesan untuk memperbanyak tes dan vaksinasi COVID-19.

Ia juga menekankan perlunya meningkatkan kesadaran tentang perilaku COVID-19 yang benar seperti memakai masker di tempat umum.

Sementara itu, beberapa negara bagian telah mengamanatkan penggunaan masker di tempat umum dan mengimbau warga untuk mematuhi protokol keselamatan Covid-19. India juga waspada pada Desember karena peningkatan kasus Covid-19 di negara tetangga China, dan telah meningkatkan pengawasan.

Tonton Video “Tentang Dugaan Varian Arcturus Penyebab Lonjakan Covid India”
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)