Jakarta –
Saat ini kasus penipuan berkedok paket, undangan atau tagihan banyak terjadi melalui pesan hingga alat melalui link. Hati-hati dan waspada terhadap phishing untuk tidak mengklik tautan ini untuk melindungi data pribadi Anda.
Dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan (Kemenkeu),
Istilah phishing adalah phishing yang berasal dari bahasa Inggris yaitu fishing yaitu memancing.
Kegiatan phishing bertujuan untuk membujuk orang agar secara sukarela memberikan informasi pribadi tanpa disadari. Bahkan jika informasi yang dibagikan akan digunakan untuk tujuan kriminal.
Jadi phising adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik penipuan. Data yang menjadi sasaran phishing adalah data pribadi (nama, umur, alamat), data akun (nama pengguna dan kata sandi), dan data keuangan (kartu kredit, informasi akun).
Dikutip dari Instagram Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, awal tahun 2020 saja, Pokja Anti-Phishing mencatat sudah ada 165.772 website phising yang siap menjerat korban. Berikut 6 Cara Menghindari Phishing:
6 Cara untuk menghindari phishing
1. Berhati-hatilah saat berbagi informasi
Minimalkan selalu berbagi informasi tentang kehidupan pribadi Anda di media sosial atau di mana pun. Karena ini bisa digunakan oleh pelaku untuk melakukan spear fishing.
Tidak hanya itu, Anda juga perlu berhati-hati saat diminta mengisi formulir karena bisa disalahgunakan.
2. Ikuti Informasi Phishing Terbaru
Literasi phishing juga ditingkatkan. Teknik phishing terus berubah dari waktu ke waktu. Maka dari itu usahakan untuk mengikuti informasi atau berita phising terbaru untuk menghindari teknik phising yang lebih canggih.
3. Jangan klik tautan acak
Berhati-hatilah saat Anda mendapatkan tautan. Jangan hanya mengkliknya. Arahkan kursor Anda ke tautan untuk mengetahui alamat lengkapnya. Kemudian periksa situs web resmi untuk melihat apakah orang atau perusahaan tersebut menggunakan email yang sama.
4. Gunakan Perangkat Lunak Resmi
Berhenti menggunakan perangkat lunak bajakan. Software bajakan memang terlihat menggiurkan. Tetapi Anda harus menghindarinya. Hanya gunakan perangkat lunak yang Anda unduh dari situs web resmi.
Selain itu, hindari memodifikasi perangkat lunak karena pembuatnya dapat menyusup ke dalam malware.
5. Tingkatkan Keamanan Perangkat
Pastikan Anda menggunakan versi sistem operasi terbaru, aktifkan Otentikasi Dua Faktor (2FA), instal antivirus, dan gunakan layanan filter email.
6. Perhatikan pengirim email
Tip terakhir untuk menghindari phishing adalah mulai membaca dengan cermat siapa pengirim email sebelum mengkliknya. Catat nama lengkap dan alamat domainnya. Kemudian juga cross check dengan email sebelumnya atau melalui website resminya.
Tonton videonya “Awas Ada Malware di Aplikasi WhatsApp Palsu!”
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/erd)